Pendidikan
merupakan sarana penunjang untuk membangun negri, masyarakat
mulai reaktif serta sadar akan arti penting pendidikan anak di sekolah.
Dalam pengayaan dan bimbingan khususnya ditingkat sekolah dasar.
Minggu
(11/11); Dipelosok desa terpencil yakni Desa Pengadangan, dari tahun ke tahun
peserta didik kian bertambah dan bahkan tidak akan cukup untuk ditampung
disetiap sekolah. “Memang
pada awalnya ketika suatu sekolah dibangun. Para guru yang mencari peserta didik
dan sekarang malah wadah untuk menampungnya yang tidak ada,” tutur Muhammad Insan Kariadi, salah guru di sekolah setempat.
Secara
terpisah, Arsayu (57)
selaku kepala SD 3 Pengadangan
mengemukakan bahwa pendidikan dikalangan sekolah dasar sudah melalui proses
pembelajaran yang cukup baik. “Metode-metode pembelajaran sudah maksimal
dilakukan olah para tenaga pendidik sebab rata-rata guru di sekolah kami sudah
menyandang predikat S1.”
Sarana
dan prasarana juga sudah cukup mendukung, seperti LCD proyektor, komputer untuk tenaga pendidik, Staf
TU dan berbagai jenis fasilitas yang telah diterjunkan oleh pusat.
Yang
menjadi kendala utama adalah penyerapan materi-materi ajar yang disampaikan
oleh guru sedikit lamban untuk ditangkap siswa. Hal ini disebabkan karena masih
rendahnya minat baca bagi anak sehingga kurang tanggap dan daya konsentrasi
siswa juga ikut terpengaruhi. Sehingga guru sedikit kesulitan dalam
mengoperasikan dan memanfaatkan sarana yang ada. “Metode belajar yang menggunakan LCD
cenderung sedikit gesit.
Sehingga siswa dituntut cepat dan tanggap dalam menyerap
materi,”
tuturnya.
Murid
yang berasal dari pedalaman membutuhkan bimbingan yang khusus. Mereka masih kurang
mampu menangkap pelajaran dengan cepat. Dalam hal ini pihak sekolah akan
mengadakan temu wali murid dan memberikan kesadaran serta menegaskan agar pihak
orang tua mau ikut berpartisipasi dalamm proses perkembangan pembelajaran anak.
“Murid
yang berasal dari pelosok pelosok terpencil ini cenderung mempertahankan tindak
tanduknya yang kurang etis,”
imbuhnya. Beliau juga berharap agar para orang tua murid untuk ikut serta dalam
mendidik anaknya untuk memberikan pengetahuan tentang bagaimana pentingnya
pendidikan karena kalau hanya mengharapkan bimbingan dari sekolah saja waktunya
tidak akan cukup, itu sebabnya
pembelajaran disekolah itu terbatas oleh waktu.
Biaya
sekolah sudah di tanggung pemerintah melalui dana BOS dan itu sudah cukup
membantu masyarakat dalam hal biaya sekolah. tidak ada penjualan buku-buku paket dalam
sekolah itu. Hanya saja buku tulis yang di beli sendiri oleh murid. Karena
untuk biaya pembelian buku sudah di dapatkan dari dana BOS melalui usulan dari
guru-guru disekolah tersebut untuk
membantu menunjang pembelajaran disekolah.
Peserta
didik dibimbing sebagaimana mestinya, diayomi dan diberikan bekal jiwa sosial
dari wawasan kebangsaan. setiap hari senin wajib melakukan apel bendera.
Kegiatan ekstrakulikuler dari sekolah itu adalah marching band.
Kemudian
tanggapan dari masyarakat tentang pendidikan di Desa Pengadangan tersebut sudah
cukup baik dan mampu mengajar anak mereka
membaca dan menulis. Tentunya semoga tidak lepas dari pilar pendidikan; Ing ngarso sung tolodo, ing ngarso
mangun madyo dan tutwuri handayani. (Lina, wina, Sahibul)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar