Mataram,
Pena Kampus- Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada
hari Selas (02/05), ratusan mahasiswa yang tergabung dalam aliansi Generasi
Mahasiswa Indonesia untuk Perubahan (GMIP) melakuakn aksi di Kantor Dinas
Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) dan kantor Gubernur NTB.
Aksi yang dimulai sekita jam 9.30 ini diawali dengan
menyanyikan lagu Darah Juang. Massa yang bergerak dari depan kampus Unram di
Jln. Pemuda ini berasal dari berberbagai Organisasai Kepemudaan (OKP)
diantaranya SMI, WMPM, HMP2K, PEMKRI, FMS, FKP Macerdas, BEM Peternakan Unram, KAH
dan FKPPMS . Sebelum menuju Kantor Gubernur, massa aksi sempat berorasi di
depan kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi NTB. Tak hanya
itu, perwakilan OKP juga sempat audiensi dengan kepala Dikbud, H. Muh. Suruji,
terkait kondisi pendidikan di NTB, terutama tentang Indeks Pembangunan Manusia
(IPM), rendahnya APBD untuk sektor pendidikan dan Maraknya Pungli.
Dalam tuntutanya, Salah satu negosiator meminta agar
Dikbud mengeluarkan surat edaran untuk menghentikan segala bentuk pungutan
liar, baik itu biaya baju dan lain sebagainya, di jenjang pendidikan tingkat
SD-SMA yang merupakan wewenang dari Dikbud. Namun, dalam tanggapannya Suruji
mengungkapkan bahwa Surat Edaran Dikbud takakan berarti besar jika sudah ada
Keputusan Presiden (Kepres) tentang stop
pungutan liar “ Jadi, jangan kepala dinas yang jauh dari daerah itu membuat
surat edaran yang sama dengan Kepres”. Sebagai penutup, Kaharudin, selaku
perwakilan dari salah satu OKP menyampaikan penolakannya terhadap keberadaan UU
sisdiknas no. 20 tahun 2003, UU PT no. 12 tahun 2012, dan Permenristekdikti no.
39 tahun 2016 yang dinilai bermuatan liberal.
Usai audiensi
dengan Kepala Dikbud, massa aksi melanjutkan aksi ke Kantor Gubernur NTB. Tiba
di sana, sekitar pukul 11.35 WITA, massa aksi dari GMIP harus antre dengan
massa aksi daeri Ikatan Mahasiswa Muhammadiah (IMM) telah lebih dulu
menyambangi Kantor Gubernur.
Sempat memanas
Karena
tak kunjung ditemui oleh Gubernur NTB; Tuan Guru Bajang (TGB) setelah satu jam
lebih berorasi, akhirnya sekitar pukul 12.42 masssa aksi membakar sampah di
depan gerbang Kantor Gubernur sembari menyanyikan lagu Darah Juang untuk
membakar semangat. Akan tetapi, karena aksi bakar sampah tersebut polisi terpaksa menyiramkan air Kangen Water kearah
massa yang membakar sampah untuk memadamkan api. Terkait penyiraman oleh
aparat, Kapolres Mataram yang ditemui seusai aksi mengungkapkan bahwa “karena
dari mahasiswa sudah mulai ada yang
bakar-bakar sampah-sampahg itu, kan gak
boleh sih. Kalau mau sampaikan
(aspirasi) ya sampaikan sih tapi, ini sudah mulai bakar-bakar ya kita semprot. Kita semprot api supaya
padam, tapi kena orangnya,”
tangkasnya
Selain
itu, keadaan sempat memanas karena salah satu anggota aliansi Adi, tertangkap
dan dipukuli aparat, namun tak lama setelah itu ia dibebaskan “Iya kena pukul, ketangkep
sampai diseret ke dalam, tapi dibebasin
karena ada polisi yang dorong,” uajrnya.
Akan
tetapi ,hal itu dibantah oleh Kapolres Mataram, yang mengatakan bahwa penyiraman
tersebut bukan tindakan represif dan tidak ada panangkapan. “Bukan represif,
kalau represif sudah kita tangkap, pencegahan aja, antisipasi karena sudah ada bakar-bakar sampah. Kalau
dibiarkan nanti bakar yang lain lagi kan,”
tangkasnya
Tuntutan Yang Direspon TGB
Bayu
Ardani, salah satu negosiator yang sempat bertemu dengan TGB mengungkapkan
bahwa hampir semua tuntutan sudah direspon oleh TGB dan akan ada surat edaran
terkait tuntutan yang disepakati oleh semua OKP yang masuk dalam aliansi yang
akan dilaksanakan dalam jangka waktu satu minggu. “untutannya, hampir
rata-rata kita goal sih, trend
kenaikan biaya SPP itu sempat kami paparkan dengan data, yang kedua itu
pungutan liar diberbagai kampus yang tidak sesuai dengan peraturan mentri
pendidikan tinggi tahun 2016. Masalah Unram juga kami expose kaya, tes kesehatan, SPI yang tidak sesuai… dan doble degree penipuan yang seharusnya mereka kuliah di S-1 jadi
ditempatkan oleh birokrasi di D3, cuti paksa IAIN tanpa sosialisasi, ….
rata-rata itu menang dan akan diklarifikasi beberapa,” ungkap Bayu
Disamping
itu, khusus untuk tuntuan tentang demokratisasi kampus yang menjadi penekanan
dari semua OKP yang terlibat dalam aksi akan mendapat surat edaran dari
Gubernur.
Follow
Up
Sebagai
bentuk follow up dari aksi pada
Hardiknas, Bayu Ardani dan pewakilan dari aliansi GMIP menyambangi Kantor
Gubernur pada hari Rabu (03/05) untuk memberikan data dan hasil analisis
terkait tuntutan yang telah disampaikan di hari sebelumnya. Namun, mereka tak
dapat bertemu dengan TGB dan hanya memeberika data ke bagian pengarsipan untuk
ditindak lanjuti “Cuma ke pengarsipan saja” ujar Bayu
Namun,
akan tetep dicek setiap harinya, hingga satu minggu kedepan sesuai dengan waktu
yang telah TGB janjikan. Tak hanya itu,
sebagai bentuk tindak lanjut dan evaluasi aksi Hardikan, semua OKP yang telah
bergabung akan membuat kajian data untuk jenjang pendidikan di tingkat SD-SMA
yang dinilai masih minim. (Han)
Assalamualaikum saya minta maaf posting di blog ini saya atas nama ibu dita TKI asal arab saudi maaf sebelumnya kalau lewat tempat ini menceritakan kisah hidup saya bahwa niat saya cuma ingin berbaigi rejeki sama teman teman TKI yang kerja di kampung orang bahwa saya menang togel berkat bantuan KI SHOLEH PATY alhamdulilah sekarang saya sudah ada di indon untuk buka usaha jual beli motor bagi teman teman yang kesulitan seperti saya maka langsung aja hubungi KI SHOLEH PATY di nomor TLP 085 244 669 169 di jamin 100℅ bantuan beliu akan megubah hidup anda atau mau di bantu yang lain inilah pesugihan bantuan dari KI SHOLEH PATY(1pesugihan)(2 dana ghaib)(3 penggandaan uang)(4 uang balik)( 5 pemikat)( 6 peglaris bisnis)( 7 angka togel 2d 3d 4d 5d 6d terima kasih
BalasHapus