Mataram,
Pena Kampus – sejak tanggal 17 April 2017 Universitas Mataram (Unram) mulai
memberlakukan sistem penunjukkan Surat
Tanda Nomor Kendaraan (STNK) bagi kendaraan yang akan keluar unram. Peraturan
ini berlaku untuk seluruh civitas akademik.
Peraturan ini
diberlakukan guna meminimalisir kehilangan motor yang terjadi di
Unram, terutama di area UPT Perpustakaan, Pustik, dan gedung Tahun Pertama
Bersama (TPB). “unram termasuk kampus di
Mataram ini yang tidak aman” Tandas Wakil Rektor (WR) 4 saat dikonfirmasi secara langsung di
ruangannya, selasa (18/4).
Wakil Kepala Polisi Sektor (Wakapolsek) Mataram saat mengadakan pengarahan
kepada satpam Unram Selasa, (25/4) melaporkan
kehilangan motor yang terjadi pada awal tahun 2017 hingga April ini
berjumlah 9 unit motor. Kendaraan yang
hilang dilaporkan berada di lokasi parkiran Fakultas Pertanian, Auditorium,
TPB, Fakultas Ilmu Sosial Politik (Fisipol), UPT Perpustakaan, Masjid Babul
Hikmah, dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). “ini TKPnya diacak,
di mana ada kesempatan di situ dia masuk,” ujarnya.
Wakalposek juga menghimbau kepada satpam yang berjaga di area pintu depan
dan belakang Unram untuk lebih memeriksa orang-orang yang berpenampilan
mencurigakan, Selain itu pemeriksaan terhadap motor matic diutamakan, karena
motor yang hilang rata-rata matic. Ia juga berharap agar diletakkan CCTV yang
berkualitas pada kedua pintu utama sehingga memudahkan polisi untuk mengetahui
pelaku pencurian. “kita bisa putar ulang rekaman CCTV tersebut, dan melihat
siapa saja yang melintas pada jam-jam terjadinya kehilangan” tandas Wakapolsek.
Tingkatkan Keamanan
Ditemui pada, Senin (17/4) Hamdan, salah satu satpam yang bertugas menjaga
pintu depan Unram mengaku jumlah kendaraan bermotor yang hilang di Unram
sempat berkurang sejak diterapkannya
pemeriksaan KTM dan Id Card Pegawai. Akan tetapi, akhir pekan ini kehilngan
motor marak lagi terjadi, sehingga
sistem penunjukkan STNK bagi yang akan keluar Unram diberlakukan sejak
tanggal 17 April 2017. WR 4 menegaskan, bahwa pemeriksaan
KTM atau ID Card bagi pegawai dan dosen
masih berpeluang terjadinya kehilangan motor. ”kan kemarin tertangkap mahasiswa
sendiri yang malingkan, kalau begitu
bagaiamana cara kita mengantisispasi,” ujarnya
Kendati telah diberlakukannya sistem penunjukkan STNK pada April ini.
Penjagaan di kedua pintu utama masih saja longgar terutama pada jam istirahat
siang dan pintu belakang. Untuk penjagaan istrahat siang yang terbilang
longgar, Hamdan beralasan bahwa jumlah satpam yang ada di tingkat Universitas
sangat kurang. Sehingga untuk melakukan pergantian shift pada jam
tersebut sedikit sulit. “kita juga manusia, adek-adek juga lihatkan atap belum
jadi, panasnya itu nggak kuat,” ungkapnya
Hal sama diungkapkan oleh Iwan, Koordinator Satpam Unram, saat dijumpai
pada Selasa, (25/4) mengaku Jumlah satpam yang ada di universitas sekitar 104
orang baik honor maupun kontrak masih dirasa kurang. Terlebih lagi, jumlah tersebut belum termasuk satpam yang
mengundurkan diri. Sehingga, kehilangan motor yang masih terjadi meski telah
diterapkannya peraturan ini (Red-STNK) karena kurangnya kerja sama antara satpam
Fakultas dan Universitas, atau satpam universitas itu sendiri.
Untuk pengamanan yang terbilang longgar di pintu belakang terjadi karena
luas jalan yang terlalu sempit mengakibatkan kemacetan parah. Iwan mengaku,
akan mencoba menyiasati arus keluar masuk Unram. “mungkin pintu belakang akan
kami jadikan pintu keluar saja. Sedangkan pintu depan akan kami jadikan pintu
masuk saja,” ujarnya.
Sosialisasi
Terkait dengan masalah sosialisasi WR 4 mengaku hanya mensosialisasikan
kebijakan melalui baliho yang dipasang di pintu depan dan belakang Unram. Peraturan
ini di keluarkan demi kenyamanan seluruh masyarakat Unram. ”karena kesibukan
pak rektor jadi kami tidak sempat mensosialisasikan secara langsunng kepada
mahasiswa,” lanjutnya.
Baiq Ardian mahasiswi Program Studi (prodi) Pendidikan Guru Sekolah Dasar
(PGSD) Rabu, (18/4) mengaku setuju dengan peraturan tersebut. “ada baiknya
karena di sinikan banyak pencurian motor. Tapi ada ribetnya juga kalau misalnya
nggak bawa STNK jadi nggak bisa masuk di sini,” ujarnya.
Sanksi
Sanksi yang diterapkan oleh pihak Unram bagi yang tidak membawa STNK akan ditahan sampai
menunjukkan STNK kepemilikan. Mahasiswa diberikan waktu 2x24 jam untuk proses
penujukkan STNK. Jika sampai waktu yang terlah ditentukan tidak dapat
menunjukkan STNK tersebut, maka akan dilaporkan kepihak berwajib. Peraturan ini
diberlakukan untuk seluruh civitas akademik.
Terkait mekanisme pelaporan, mahasiswa yang kehilngan motor segera melapor
pada satpam yang bertugas, dan bersama-sama ke kantor polisi, agar segera
ditindak lanjuti. “untuk pelaporannya saya sudah koordinasi sama pihak kaamanan
kampus, kalau memang itu dari kampus silahkan di antar ke kapolsek untuk
pelaporannya, karena dari dasar itulah dasar kami untuk melakukan
tindakan-tindakan,” terang Wakapolsek
WR 4 juga menyampaikan pemberlakuan sistem ini hanya sementara sampai
sistem scan data KTM dan Pegawai pada
pintu masuk selesai diproses. (rin/sr)
Assalamualaikum saya minta maaf posting di blog ini saya atas nama ibu dita TKI asal arab saudi maaf sebelumnya kalau lewat tempat ini menceritakan kisah hidup saya bahwa niat saya cuma ingin berbaigi rejeki sama teman teman TKI yang kerja di kampung orang bahwa saya menang togel berkat bantuan KI SHOLEH PATY alhamdulilah sekarang saya sudah ada di indon untuk buka usaha jual beli motor bagi teman teman yang kesulitan seperti saya maka langsung aja hubungi KI SHOLEH PATY di nomor TLP 085 244 669 169 di jamin 100℅ bantuan beliu akan megubah hidup anda atau mau di bantu yang lain inilah pesugihan bantuan dari KI SHOLEH PATY(1pesugihan)(2 dana ghaib)(3 penggandaan uang)(4 uang balik)( 5 pemikat)( 6 peglaris bisnis)( 7 angka togel 2d 3d 4d 5d 6d terima kasih
BalasHapus