Mataram, Pena Kampus - Demontrasi Aliansi Rakyat NTB Melawan berlangsung ricuh. Mulai dari botol dan batu yang beterbangan, hingga polisi yang menembak meriam air, Jumat (23/08/24).
Aksi yang digelar depan gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) ini, bermula damai menjadi ricuh sementara pada pukul 11.40 WITA. Kericuhan terjadi saat polisi yang mulai menghadang dengan tamengnya sambil pemukulan baton ke arah mahasiswa yang mendesak masuk, dibalas lemparan batu dan botol oleh mahasiswa.
Pada pukul 12:26 WITA, koordinator kepolisian Mataram menghimbau masa aksi untuk bersikap tenang dikarenakan ketua DPRD akan menemui masa aksi setelah jam istirahat. "Aspirasi kalian akan diterima, ibu ketua akan turun menemui masa aksi", pungkasnya.
Akan tetapi, dari masa aksi merasa diiming-imingi. Menyebabkan mereka tidak mau bertemu ketua DPRD di luar, bersikeras ingin masuk. "Kita tidak akan menerima ketua DPRD di luar, hanya dikasih janji dan tidak pernah direalisasikan". Ucap Ketua BEM Unram.
Hal ini memicu masa aksi untuk kembali berusaha masuk. Namun, kepolisian mengambil tindakan pertahanan dengan meriam air yang membuat massa menjadi tidak kondusif.
Hingga berita ini diterbitkan aksi demontrasi hari ini akan dilanjutkan setelah istirahat. (Nop, Uso, Ul)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar