Membantu Pengembangan Produk Minyak Kemiri, Mahasiswa Unram Gandeng Kelompok Wanita Tani di Lombok Utara - LPM Pena Kampus

Wadah Gali Nurani Mahasiswa

Breaking

Rabu, 22 Januari 2025

Membantu Pengembangan Produk Minyak Kemiri, Mahasiswa Unram Gandeng Kelompok Wanita Tani di Lombok Utara

Sumber: Tim KKN PMD Unram Desa Selengan


Mataram, Pena Kampus - Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Universitas Mataram di Dusun Tangga, Desa Selengen, bersama dengan Kelompok Wanita Tani (KWT) Gatra Mandiri berhasil mendorong pengembangan potensi lokal kemiri menjadi olahan minyak rambut dan maskara untuk meningkatkan prekonomian lokal serta mendukung Sustainable Development Goals (SDGS). (14/01/2025)


Mahasiswa KKN PMD mendampingi kelompok tani dalam proses pengolahan, managemen produksi, dan strategi pemasaran agar hasil produksi dapat memenuhi standar pasar lokal. Dengan menggunakan peralatan yang mudah didapatkan, kelompok tani mampu memproduksi minyak kemiri tanpa membutuhkan modal besar. Tahapan proses pembuatannya pun terbilang sederhana, mulai dari perebusan, perendaman, pengupasan kulit kemiri, penghalusan, pemerasan, hingga pengemasan dalam wadah steril.


Sejauh ini, produksi minyak kemiri berada di bawah naungan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Dusun Tangga yang diketuai oleh Pak Luji. Meski lingkup produksinya masih di tingkat Dusun, namun usaha ini mampu memberikan dampak konkrit bagi anggota UMKM yang berisi para kelompok wanita tani dan masyarakat setempat. Mulai dari keterampilan hingga pendapatan yang dapat menyokong prekonomian lokal.


Terbukti dari hasil verifikasi produk, potensi kemiri mentah menjadi minyak kemiri dapat meningkatkan nilai tambah yang cukup tinggi. Dari data hasil olahan kemiri ditemukan beberapa peningkatan seperti pengolahan kemiri gelondongan menjadi kemiri kupas memberikan nilai tambah sebesar Rp. 2.876/kg bahan baku dengan rasio 30%. Pengolahan kemiri gelondongan menjadi minyak kemiri menghasilkan nilai tambah sebesar Rp 25.498/kg bahan baku dengan rasio 67%. Sedangkan pengolahan kemiri kupas menjadi minyak kemiri memberikan nilai tambah tertinggi, yakni Rp 69.636/kg bahan baku dengan rasio 58%.


Peningkatan nilai tambah tersebut tentu tidak terlepas dari tangan-tangan kreatif anggota UMKM yang terus diasah dan diberdayakan guna mencapai beberapa poin tujuan pembangunan berkelanjutan atau SDGS pada poin 5 yaitu pemberdayaan perempuan, poin 8 yaitu pekerjaan layak dan pertumbuhan, dan poin 12 yaitu konsumsi dan produksi berkelanjutan.


Hal ini turut didukung oleh Pak Luji untuk memaksimalkan peran dan pemberdayaan perempuan. "Sebagian besar anggota kelompok kami adalah ibu rumah tangga. Dengan kegiatan ini, mereka tidak hanya membantu prekonomian keluarga tetapi juga merasa lebih produktif dan percaya diri. Ini menjadi peluang besar bagi kami untuk terus berkembang" Ungkap ketua UMKM tersebut. 


Pengembangan-pengembangan lain untuk mendukung kemajuan potensi dan produk kemiri juga masih selalu ditingkatkan agar cakupan pasarnya lebih meluas. Pak Luji berharap pendampingan seperti ini dapat terus berlanjut, termasuk membantu kelompok tani mendapatkan sertifikat BPOM. "Dengan legalitas yang jelas, kami yakin produk kami bisa dipasarkan lebih luas, bahkan ke tingkat regional" Tambahnya.


Melalui pendampingan ini, Dusun Tangga dapat menunjukkan potensinya sebagai pusat pengolahan minyak kemiri yang kompetitif di Lombok Utara. Pendekatan berbasis komunitas dan kolaborasi antar masyarakat, mahasiswa, dan pemerintah desa menjadi dorongan yang kuat untuk memaksimalkan potensi lokal guna mendukung perekonomian desa secara berkelanjutan.


Selain pendampingan, mahasiswa KKN juga turut andil dalam pengembangan produk ini melalui sosialisasi strategi pemasaran yang efektif, seperti memanfaatkan media sosial untuk promosi produk dan menginovasikan desain kemasan yang lebih menarik dan informatif. (Tim Redaksi)

1 komentar: