Telah lama dekan
selalu menjadi tranding topic dalam
pemeritaan LPM Pena Kampus. Berurut tiga bulein yang mengangkat beliau, bukan
tanpa alasan. Jika dalam bulletin sebelumnya redaksi memunculkan pinta
ketegasan, maka dalam edisi ini redaksi tinggal menunggu kepastian itu. Tanggal
6 November 2012 akan dilaksanakan pemilihan dekan baru.
Setelah jelas
terpampang bahwa kursi dekan ternyata kosong selama enam bulan, terlihat pula
keanehan –umumnya– yang dimainkan. Hingga dosen pun melakukan acara mimbar
bebas demi menyalurkan aspirasi bersama dengan mahasiswa, walaupun hasilnya tak
maksimal karena kebanyakan mahasiswa hanya duduk, berdiri, makan, dan
menertawai aksi tersebut tanpa mau ambil pusing.
Aksi yang dilancarkan
oleh dosen-dosen tersebut sedikit lucu terbaca di mata redaksi karena pada saat
itu dekan sedang tidak di tempat. Namun niat dan usaha menutup segala kelucuan
aksi tersebut.
Dilihat
dari pengalaman, dapat diambil positifnya. Bahwa pejabat kampus yang
berhubungan dengan mahasiswa seharusnya penting untuk sesekali bergabung, duduk
bersama dengan mahasiswa. Setidaknya sebagai ayah-anak yang biasa membicarakan
hal-hal berasama.
Terkait
dengan tanggal 6 November yang menjadi tanggal pemilihan dekan baru kampus
putih Unram ini, sebaiknya disegerakan saja. Sudah jelas banyak kerugian yang
diakibatkan oleh kesantaian birokrasi ini.
Sedikit
menilik dari kiprah Mahsun yang banyak berjasa dalam pembangunan FKIP selama
masa jabatannya, ide-ide kreatifnya, dan pengabdian mengajarnya. Hamper sedikit
tak terbesit masalah birokrasi yang abu-abu.
Namun, bagai dua sisi pisau, begitulah politik bermain.
Setiap
orang yang memiliki kedudukan yang semakin tinggi, maka ujian Tuhan juga akan
semakin rajin berkunjung. Banyak yang pro dan kontra dengan posisi yang
dijalankannya. Namun sekarang, apa itu masih bias ditolerir? Kampus butuh
ketegasan, sebagaimana ia tegas menebas belantara di belakang kampus menjadi
lapangan voli. Kini, saatnya Mahsun menerapkan ketegasan terhadap dirinya untuk
kebaikan FKIP Universitas Mataram.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar