sumber:/ http.www.google.com/(karikatur demo mahasiswa |
Unit
Kegiatan Mahasiswa (UKM) atau dinamakan pula Program Kegiatan Mahasiswa (PKM)
di beberapa Universitas mulai melunturkan aktivisme bersama. Menurut pada
sejarah ’65 ’76 dan ’98 yang mengagungkan nama pemuda dari pelbagai komunitas,
Mahasiswa dari berbagai latar belakang turun aksi mengawal apa yang dicitakan
bersama, Keadilan!
Masih
terasa aura suram pada tiga tahun bersejarah kaum mahasiswa ketika kawan dari
Universitas Mataram (UNRAM) berbagi cerita tentang kampusnya. Bagaimana absolute
control diberlakukan oleh birokrat menghadang kinerja eksekutif, Pers dan
Unit kegiatan mahasiwa lainnya.
Kesimpulan
mencuat pada bagaimana seharusnya menyatukan elemen komunitas dari pelbagai
latar belakang. Gerakan harus ditegakkan bukan dari satu pihak namun dari
kesatuan aksi bersama. Kasus semacam eksklusifitas komunitas, Apatisme satu
pihak maunpun ultra-aktivisme sepihak harus dihilangkan. Gerakan yang
sesungguhnya adalah kesatuan aksi. Baik dalam Mahasiswa, Birokrasi dan civitas
akademika lainnya.
Mari
kita berpacu pada Gerakan demonstrasi bersama seluruh civitas akademika UGM Yogjakarta
bertanggal 2 mei 2016. Memang hal tersebut tidak lansung berbuah manis, namun
tetap menjadi gema menekan pada bobroknya birokrasi. Kesatuan aksi yang dibalut
pesta rakyat itulah yang dibahas sebagai kesatuan aksi. Kesatuan aksi tersebut
bukan isapan jempol belaka, melainkan auman rusa untuk singa. Gemanya
menggetarkan!
Kesatuan
aksi seharusnya dimulai dari penyatuan pikiran antara pihak. Pers sangat
berperan dalah hal ini. Ingatlah bagaimana Tirto Adi Suryo dengan cikal Pers pertamanya menggalakan aksi dan berbuah
Serikat Islam yang kemudian membuahkan persatuan bangsa. Kesamaan Nasib minimal
bisa menjadi penyatu dan penyemangat bersama untuk membangun kesatuan aksi.
Kemudian
munculkan aktor yang dinilai mampu menjadi pemimpin publik atau setidaknya
martir yang mau dan mampu memberi pengorbanan besar sebagai kambing hitam
perkasa. Selayaknya Tjockroaminoto membentuk Soekarno.
Baru
tahapan akhir, bersatulah mahasiswa dari berbagai elemen untuk memantapkan
gerakan terstruktur dan cerdas. Seret Birokrat untuk duduk bersama memikirkan
nasib mahasiswa. Pola struktur yang tertata rapi akan memantapkan
langkah-demi-langkah menuju pembebasan.
Bagi
pikiran antara pekerja lapangan dan pemikir persidangan. UNS Surakarta telah
membuktikannya dengan memberikan Demonstrasi besar-besaran menolak Uang Kuliah
Tuggal (UKT) pada November 2014 Silam. Hasilnya sidang bersama yang diwakili
oleh berbagai elemen demontran hari itu juga.
Pihak
kampus akhirnya memberikan opsi tambahan bagi golongan UKT, namun perjuangan
belum berakhir disini. Meski kemudian Aktivisme itu mulai luntur karena tekanan
birokrat, namun diskusi-diskusi tetap digalakkan. Mahasiswa tetap harus dihidupkan
aktivismenya. Kesatuan aksi harus selalu dijaga demi kepentingan bersama menuju
keadilan nasib bersama. Maka bersatulah Unit Kegaiatan Mahasiswa!
Penulis: Bukhori. Mahasiswa
UNS Surakart. Anggota Lembaga Pers Mahasiswa Motivasi UNS Surakarta.
Assalamualaikum saya minta maaf posting di blog ini saya atas nama ibu dita TKI asal arab saudi maaf sebelumnya kalau lewat tempat ini menceritakan kisah hidup saya bahwa niat saya cuma ingin berbaigi rejeki sama teman teman TKI yang kerja di kampung orang bahwa saya menang togel berkat bantuan KI SHOLEH PATY alhamdulilah sekarang saya sudah ada di indon untuk buka usaha jual beli motor bagi teman teman yang kesulitan seperti saya maka langsung aja hubungi KI SHOLEH PATY di nomor TLP 085 244 669 169 di jamin 100℅ bantuan beliu akan megubah hidup anda atau mau di bantu yang lain inilah pesugihan bantuan dari KI SHOLEH PATY(1pesugihan)(2 dana ghaib)(3 penggandaan uang)(4 uang balik)( 5 pemikat)( 6 peglaris bisnis)( 7 angka togel 2d 3d 4d 5d 6d terima kasih
BalasHapus