Pelantikan Terlambat, Kegiatan Ormawa tak Terhambat

   Mataram, Pena Kampus – Pelantikan pengurus organisasi mahasiswa (Ormawa) oleh Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Mataram (Unram), Rabu (12/4) ini dihadiri oleh perwakilan dari masing - masing pengurus ormawa, pembina dan beberapa dosen dari setiap jurusan. 

   Pelantikan yang dilaksanakan di aula gedung A FKIP ini awalnya dijadwalkan mulai pada pukul 10.00 WITA, namun harus tertunda hampir satu jam karena banyaknya pengurus ormawa yang masih mengikuti perkuliahan.  Acara ini dimulai dengan menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya secara bersama, lalu dilanjutkan dengan pelaporan kegiatan yang disampaikan oleh Ni Made Novi Suryanti Selaku Wakil Dekan (WD) III bidang kemahasiswaan FKIP Unram.

   Dalam kesempatan tersebut WD III menyampaikan bahwa beberapa pengurus ormawa (HMPS dan UKMF) sudah terbentuk jauh sebelum acara pelantikan tersebut dilaksanakan, sedangkan kepengurusan Oramawa yang terbentuk baru-baru ini adalah Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM). Usai sambutan yang disampaikan oleh WD III, acara dilanjutkan dengan pembacaan Surat Keputusan (SK) Dekan yang mengesahkan kepengurusan seluruh Ormawa di FKIP Unram.

   Terkait persiapan pelantikan pengurus ormawa FKIP Unram ,  WD III menyampaikan bahwa acara ini dipersiapkan setelah terbentuknya pengurus BEM dan DPM “Pelantikan pengurus ini disiapkan sejak turun SK.  Sejak BEM terpilih,  kemudian kepengurusan BEM dan DPM yang kita tunggu-tunggu terpilih. Setelah itu ada (terbentuknya pengurus BEM dan DPM), baru kita usulkan SK, kemudian saya cari-cari waktu kapan pak Dekan sempat, setelah saya konsul dengan Dekan mengatakan hari Rabu saja berhubung beliau kosong,” ungkapnya.

• Urgensi SK

   Dengan diberikannya SK kepada seluruh ormawa, tentu ini menjawab kekhawatiran pengurus Ormawa mengingat pentingnya SK sebagai legalitas dalam berkegiatan. Namun, Latip Akbar selaku ketua umum UKMF Mapala FKIP Unram mempertanyakan perihal keterlambatan pelantikan dan pemberian SK yang menurutnya hal tersebut semestinya dilaksanakan pada bulan Januari 2017. "semestinya pelantikan dan pemberian SK untuk pengurus atau organisasi yang ada di FKIP dilaksanakan bulan Januari, agar masa berlakunya SK atau kepengurusan di masing-masing organisasi itu pas satu tahun, kalau yang sekarang kan SK tersebut hanya berlaku hanya delapan bulan jika dihitung,” ungkapnya. 

   Mengenai hal tersebut, WD III mengungkapkan bahwa, “SK sudah ada untuk masing-masing organisasi yang ada di FKIP. Akan tetapi, mengingat pada bulan Januari mahasiswa sedang ujian, mengingat juga BEM dan DPM kan baru terbentuk, makannya kita melaksanakannya pada bulan ini. Untuk kedepannya, kita juga berusaha agar pelantikan itu dilaksanakan  lebih cepat dan kita usahakan bulan januari termasuk BEM yang baru pada januari 2018 sudah terbentuk,” Ia juga menambahkan bahwa meskipun pelantikan dilaksanakan pada bulan April, akan tetapi beberapa kegiatan Ormawa telah dilaksanakan sehingga keterlambatan pelantikan tidak menghambat kegiatan Ormawa di FKIP. 

   Senada dengan WD III, Wildan selaku Dekan FKIP Unram juga menyampaikan bahwa meskipun pelantikan dilakukan pada bulan Apri,  tapi kepengurusan sudah terbentuk dan berjalan “pelantikan ini kan ibarat resepsi, nikahnya sudah duluan, jadi proses terbentuknya kepengurusan kan sebenarnya sudah duluan terbentuk, ya sekarang ini resepsinya, jadi tidak ada masalah untuk pelantikan ini,” ungkapnya.

   Wildan yang ditemui usai acara pelantikan menyampaikan harapannya pada pengurus dari masing-masing organisasi yang sudah dilantik agar menjadikan Ormawa sebagai wadah untuk belajar guna melatih soft skill. Ia juga berharap agar pengurus merencanakan setiap kegiatan dengan matang ”harapan saya yang pertama, masing-masing pengurus untuk menentukan kegiatannya beserta anggarannya dan memberitahukan kepada kita biar kita tahu apa kegiatannya, berapa anggarannya meskipun anggaran yang di fakultas sedikit tapi bagaimana supaya bisa memanfaatkannya semaksimal mungkin, kita mengharapkan begitu,” Ujarnya.

   Selain itu, ia berpesan agar mahasiswa dapat menyeimbangkan antara kegiatan di organisasi dan akademik “Unit kegiatan yang ada sekarang ini kan sudah bagus, sudah kita akomodasikan semua, cuma saja seperti yang saya katakan harus tahu batas mana kegiatan karena mahasiswa FKIP  bukan hanya untuk berkegiatan, sebab kegiatan ekstra ini kalau tidak membatasi diri habis waktu untuk itu saja. Jadi antara organisasi dan kuliah harus seimbang,” tambahnya. (Mad/Han/Ni’)