Mataram,
Pena Kampus (21/03) – Demi memenuhi ambisi
politiknya untuk tampil bertarung dipilkada NTB 2018, lewat jalur
perseorangan.Rektor Universitas Mataram, Prof. Ir. Sunarpi, Ph.D, diisukan oleh
dugaan memanfaatkan institusi yang sedang dipimpinnya untuk mengumpulkan KTP
sebagai syarat dukungan untuk mendaptar di KPU sebagai calon Gubernur NTB.
Isu
tersebut mulai berhembus dikalangan civitas akademika Unram, berawal dari
pertanyaan sejumlah mahasiswa yang memprogramkan mata kulyah kerja nyata (KKN),
dimana salah satu syarat untuk bisa mengikuti KKK, setiap mahasiswa diwajibkan
untuk mengumpulkan foto copy KTP masing-masing.
Salah
satu mahasiswa dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, yang juga mengambil
mata kulyah KKN, Ahmad Viki Sadega, yang dikonfirmasi oleh Pena Kampus terkait
hal tersebut, membenarkan bahwa dirinya diminta untuk mengumpulkan KTP terlebih
dahulu, jika ingin mengikuti program KKN tahun ini.
“Ya kita
diminta kumpulkan KTP, kita tanya untuk apa, padahal tidak ada hubungannya
dengan mata kulyah KKN itu. Kenapa tidak cukup hanya dengan KTM (Kartu Tanda
Mahasiswa) saja,” ujar Viki.
Lebih
lanjut disampaikan oleh mahasiswa asal Lombok Barat itu, dirinya juga diminta
untuk bisa mengumpulkan sejumlah foto copi KTP, masyarakat dilingkungan tempat
mahasiswa tersebut KKN. “Ya jelas kita endak mau, karena nanti bisa diusir kita
dimasyarakat, karena dikira datang KKN tapi mau berpolitik,” jelasnya.
Selain
mahasiswa yang memprogramkan KKN, kewajiban pengumpulan KTP juga diberlakukan
pada seluruh mahasiswa penerima beasiswa Bidik Misi. bahkan para mahasiswa
penerima beasiswa bidik misi ini, selain mengumpulkan KTP dirinya, juga
diharuskan untuk mengumpulkan KTP orang tuanya.
“Ya
memang begitu, kita semua disuruh ngumpulin, tapi saya hanya kumpulin KTP saya
saja, endak mau saya kasi KTP orang tua saya. Kalau teman-teman saya yang lain
ada yang kumpulin KTP orang tuanya,” ujar salah satu mahasiswa penerima
beasiswa bidik misi, yang enggan dikoran namanya itu.
Dugaan
bahwa tujuan dari pengumpulan KTP tersebut akan dipergunakan sebagai syarat
untuk mengikuti pilkada NTB lewat jalur perseorangan oleh Profesor Sunarpi,
cukup beralasan. Sebab ambisinya untuk ikut tampil dalam perebutan menjadi
orang nomor satu di Provinsi NTB itu, bukanlah rumor belaka. Karena Sunarpi
sendiri, lewat pernyataanya di berbagai media massa lokal, secara
terang-terangan menyebutkan dirinya positif untuk maju sebagai calon gubernur
NTB.
Selain
itu, Sunarpi juga terlihat cukup gencar untuk
mensosialisasikan dirinya pada masyarakat, lewat berbagai saluran. Salah satu
yang paling terlihat sangat mencolok yakni bertebarannya baliho-baliho
berukuran raksasa Sunarpi yang dipasang ditemapt-tempat setrategis, yang sudah
tersebar hampir diseluruh wilayah NTB. Sunarpi juga terlihat sangat intens
untuk turun menyapa masyarakat, lewat program Unram mengabdi.
Dikonfirmasi
terpisah terkait hal itu, pihak Rektorat melalui Kepala Sub Bagian Kemahasiswaan,
Muhammad Faruk, membantah keras bahwa tujuan pengumpulan KTP terhadap mahasiswa
penerima beasiswa bidik misi tersebut untuk tujuan memuluskan ambisi politik
Rektor Sunarpi sebagai bakal calon gubernur NTB. Menurut Faruk, pengumpulan KTP
tersebut semata-mata untuk kepentingan administrasi mahasiswa yang
bersangkutan.
“Kami
hanya ingin melakukan verifikasi data ulang terhadap mahasiswa Bidik Misi dan
selama ini banyak sekali ditemukan data yang salah seperti alamat orangtua
mahasiswa Bidik Misi yang tidak jelas, sehingga ketika kami melakukan kunjungan
langsung kerumah mahasiswa/mahasiswi penerima Bidik Misi kami sering salah
alamat. Sedangkan yang terkait dengan kabar rektor yang ingin maju mencalonkan
diri pada Pilgub 2018−2023 tidak ada hubungannya sama sekali dengan pengumpulan
fotocopy KTM, KTP orangtua dan kartu keluarga mahasiswa/mahasiswi Bidik Misi,”
ujar Faruk saat ditemui oleh Pena Kampus diruang kerjanya, baru-baru ini.
Seperti
diketahui, bahwa jumlah mahasiswa/mahasiswi Unram penerima Bidik Misi dari
angkatan tahun 2013 sampai dengan angkatan 2016 yaitu tercatat berjumlah 3.693.
Sampai saat ini, jumlah mahasiswa/mahasiswi
yang telah mengumpulkan fotokopi KTM, KTP dan kartu keluarga belum bisa
terhitung.
Lanjut
disampaikan oleh Faruk, bahwa ia melihat niat Sunarpi untuk berihtiar maju
sebagai bakal calon gubernur NTB, semata-mata sebagai bentuk niat untuk
mengambdi pada daerah. Dan dengan majunya Sunarpi sebagai calon gubernur,
lebih-lebih apabila bisa terpilih, maka hal itu juga akan semakin menegaskan
bahwa Unram bisa menjadi salah satu perguruan tinggi yang mampu mencetak
pemimpina untuk daerah dan nasional.
“Niat
baik dari bapak rektor yang ingin mencalonkan diri pada pilgub 2018-2023 beliau
bercita-cita ingin membawa nama baik Unram sebagai salah satu kampus terbaik di
NTB, itu saja,” pungkasnya. (Adi/Ida)
Assalamualaikum saya minta maaf posting di blog ini saya atas nama ibu dita TKI asal arab saudi maaf sebelumnya kalau lewat tempat ini menceritakan kisah hidup saya bahwa niat saya cuma ingin berbaigi rejeki sama teman teman TKI yang kerja di kampung orang bahwa saya menang togel berkat bantuan KI SHOLEH PATY alhamdulilah sekarang saya sudah ada di indon untuk buka usaha jual beli motor bagi teman teman yang kesulitan seperti saya maka langsung aja hubungi KI SHOLEH PATY di nomor TLP 085 244 669 169 di jamin 100℅ bantuan beliu akan megubah hidup anda atau mau di bantu yang lain inilah pesugihan bantuan dari KI SHOLEH PATY(1pesugihan)(2 dana ghaib)(3 penggandaan uang)(4 uang balik)( 5 pemikat)( 6 peglaris bisnis)( 7 angka togel 2d 3d 4d 5d 6d terima kasih
BalasHapus