Persoalan UKT, BEM Unram Ajak Mahasiswa Melakukan Aksi Media. - LPM Pena Kampus

Goresan Penamu Runtuhkan Tirani

Breaking

Kamis, 30 April 2020

Persoalan UKT, BEM Unram Ajak Mahasiswa Melakukan Aksi Media.


Mataram, Pena Kampus - Mahasiswa Universitas Mataram (Unram) melakukan aksi media guna menuntut kebijakan pihak birokrasi Unram agar mengeluarkan surat keputusan terkait Uang Kuliah Tunggal (UKT).

Imbas dari kebijakan perkuliahan daring yang diambil pihak birokrasi Unram dalam rangka memutus penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19). Langkah ini kemudian berdampak terhadap kegiatan perkuliahan yang dilaksanakan di Universitas Mataram. Implikasinya, beberapa persoalan kemudian muncul lewat kebijakan tersebut. Menindaklanjuti persoalan tersebut, pihak Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) mengajak mahasiswa untuk melakukan aksi media pada hari rabu dan kamis (28/04/2020).

Aksi media yang diinisiasi oleh BEM Unram ini dilakukan guna menuntut hak - hak mahasiswa yang tidak dipenuhi pihak birokrasi dalam pembelajaran daring ini. Irwan, selaku ketua BEM Unram ketika dihubungi LPM Pena Kampus menuturkan bahwa aksi media ini dilakukan guna menuntut kepada pihak birokrasi agar memberikan hak - hak mahasiswa. "Kegiatan ini kita lakukan untuk menuntut kepada pihak birokrat agar supaya memberikan hak - hak mahasiswa," tutur Irwan.

Ketika ditanya terkait poin - poin tuntutan dari aksi media ini, Irwan mengatakan bahwa inti tuntutan dari aksi ini adalah persoalan Uang Kuliah Tunggal (UKT). Terdapat dua poin tuntutan yang dituntut mahasiswa dalam aksi ini. Pertama, mendesak birokrasi unram untuk mengeluarkan SK pengembalian UKT bagi mahasiswa yang hanya memprogramkan Skripsi dan mampu yudisium dan wisuda di semester tersebut. Kedua, mendesak birokrasi Universitas Mataram untuk mengeluarkan kebijakan pemotongan UKT sebesar 50% bagi mahasiswa Universitas Mataram selama masa darurat pandemi covid-19. 

"Melihat persoalan yang ada, kami mendesak pihak birokrat untuk mengeluarkan SK pemotongan UKT kepada mahasiswa, hal ini mengingat mahasiswa tidak pernah memanfaatkan fasilitas kampus, selain itu kami juga mendesak pemerintah untuk memberikan kejelasan terkait mahasiswa yang telah membayar UKT tetapi memprogramkan skripsi dan mampu yudisium apalagi wisuda semester ini," jelas Irwan kepada LPM Pena Kampus.

Lebih jauh lagi, pada kesempatan itu Irwan menyampaikan pesan kepada pihak birokrat agar menindaklanjuti tuntutan dari aksi ini. Hal ini sebagai bentuk keseriusan mahasiswa. "Kampus harus melihat bahwa ini merupakan bagian dari keseriusan mahasiswa Unram, kita sebenarnya dari minggu yang lalu telah mengaudiensikan hal ini, tetapi belum ada respon dari pihak kampus," tegasnya.

Irwan juga menyampaikan pesan kepada mahasiswa Unram agar mahasiswa memanfaatkan pembelajaran daring ini dan tetap ikut serta mengawal setiap persoalan kampus. "Salam saya kepada rekan - rekan mahasiswa agar benar - benar memanfaatkan perkuliahan daring ini dengan baik, terlepas dari segala keterbatasan yang ada, teman - teman tetap satu suara, dan apapun persoalannya silakan disampaikan kepada BEM dan akan kita perjuangkan bersama," pesan ketua BEM Unram.

Baiq Putri Tias Azizah, mahasiswi Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia semester 4 yang juga turut serta dalam aksi media tersebut mengatakan bahwa aksi media ini mampu menyuarakan keresahan mahasiswa terkait kegiatan perkuliahan daring ini. Ia juga mengatakan bahwa birokrasi jangan hanya mengumbar janji manis kepada mahasiswa, aksi media ini sebagai gertakan kepada birokrasi untuk segera merealisasikan tuntutan mahasiswa. 

"Saya rasa aksi media ini merupakan gerakan yang mampu menyuarakan keresahan mahasiswa mengenai pemangkasan UKT. Selama ini birokrasi hanya mengumbar janji manis tapi nyatanya sampai saat ini belum terealisasikan. Aksi media ini bisa menjadi gertakan untuk birokrasi agar segera mengeluarkan kebijakan tersebut," jelas Tias kepada LPM Pena Kampus.(hel)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar