Mataram, Pena Kampus - Beredar laporan penipuan yang mencatut nama Wakil Dekan (Wadek) I (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan) FKIP dengan modus meminta data alumni, Kamis, 21/01/2021.
Kamis malam, beredar sejumlah laporan penipuan yang mengatasnamakan Wakil Dekan I FKIP, Gunawan di aplikasi pesan singkat WhatsApp. Modus yang digunakan oknum yang bersangkutan adalah dengan menyamar menjadi Wadek I FKIP kemudian meminta data alumni dengan dalih akan membuat Ikatan Alumni (IKA) FKIP.
Akun WhatsApp oknum yang bersangkutan lengkap menggunakan foto Wadek I FKIP. Salah seorang alumni berinisial (BI) yang dihubungi oknum tersebut mengatakan bahwa nomor yang bersangkutan meminta dikirimkan data dan kontak alumni yang lain. "Temen yang lain juga diminta. Itu yang duluan diminta, kemudian saya dihubungi. Saya bukan orang pertama," ujar mahasiswa yang tidak ingin dipublikasikan namanya itu.
Sampai dengan berita ini diturunkan, identitas oknum yang bersangkutan belum diketahui. Menanggapi hal tersebut, Wadek I FKIP menyampaikan bahwa apa yang telah dilakukan oknum yang mencatut namanya tersebut merupakan kejahatan dan penipuan. "Penipuan itu, mohon disampaikan ke yang lain ya," tegas Gunawan.
Belum diketahui apa motif dibalik tindakan yang dilakukan oknum tersebut. Gunawan menambahkan bahwa itu merupakan awal penipuan yang besar dan terorganisir. "Jika data ada, awal penipuan besar terorganisir, andai benar tentu tidak harus palsukan no WA kita. Jika hanya minta data tentu kami bersurat resmi ke adik - adik semuanya," papar Wadek I FKIP itu.
Dosen Pendidikan Fisika itu juga memperjelas bahwa jika ada permintaan data dari kampus pasti akan melalui jalur resmi baik di tingkat Universitas maupun Fakultas. "Setiap informasi terkait data mhswa pasti lewat jalur resmi, baik ditingkat institusi rektorat/fakultas maupun melalui ormawa (BEM/DPM/UKM/HMPS)," ujarnya.
Terakhir, Gunawan menitipkan pesan kepada seluruh mahasiswa agar lebih waspada dan tabayyun ketika mendapat informasi sejenis. "Bapak titip pesan supaya lebih waspada dan biasakan konfirmasi terkait info serupa yang mengatasnamakan lembaga," jelas ia melalui aplikasi pesan singkat WhatsApp. (Mar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar