BEM Unram Kesulitan Dapat Tempat Berkegiatan Pasca Pelaporan

(Sumber: Pena Kampus)

Mataram, Pena Kampus - Buntut dari laporan yang diajukan ke Polresta Mataram, Ombudsman, hingga Komnas HAM, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Mataram (Unram) kesulitan mendapatkan izin serta pendanaan kegiatan.

Seperti yang diketahui, beberapa waktu yang lalu, BEM Unram mengajukan laporan ke Polresta Mataram, Ombudsman, serta Komnas HAM terkait dengan tindakan represif yang dilakukan oleh pihak keamanan kampus kepada mahasiswa yang melakukan aksi penolakan kebijakan kenaikan biaya pendaftaran jalur mandiri.

Sekretaris Jenderal (Sekjend) BEM Unram, Afif Amanullah mengaku bahwa pasca pelaporan tersebut BEM Unram sudah mendapatkan hasutan untuk mencabut laporan. Selain itu, Ia juga menambahkan bahwa imbas dari pelaporan tersebut BEM Unram kini dipersulit untuk melakukan kegiatan terutama dalam hal perizinan serta pendanaan, "sampai pada detik ini kita dipersulit." Jelasnya (24/08/2023)

Martoni Ira Malik selaku Ketua BEM Unram juga mengatakan bahwa dari segi kegiatan ia merasa kesulitan mendapatkan tempat untuk berkegiatan, "dioper sana-sini, sempat kita diminta di auditorium kedokteran, tapi kita disuruh bayar tujuh ratus lima puluh." Ungkapnya

Menanggapi hal tersebut Dr. Sujita selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni memberikan bantahan, Ia mengatakan bahwa birokrasi sudah mengalah dan lebih mengutamakan kegiatan mahasiswa, "jadi kegiatan pertemuan dengan POMDa dalam rangka kegiatan POMNas kita kalahkan." Tuturnya (26/08/2023)

Selain itu, terkait dengan pendanaan, Ir. H. Abdul Faruk selaku Koordinator Kemahasiswaan mengatakan bahwa selama Surat Pertanggungjawaban (SPJ) lancar, maka pencairan dana kegiatan akan lancar. "Uang bisa keluar setelah SPJ masuk." Tegasnya. (El)