Cerpen oleh: ARGA PURNAMA (Anggota LPM Pena Kampus)
“kau sudah memilikiku, kau menghamba padaku,
kau tidak butuh orang lain, Aku akan selalu menjagamu! Sepanjang sisa hidupmu”.
Katanya sembari menepuk-nepuk bahuku ketika
aku menangis.
Aku adalah cucu
seorang pewaris terakhir dari sebuah aliran. Aliran yang kumaksud merupakan
sebuah praktik jejampian kuno yang cukup tabu untuk membicarakannya, meskipun Aku sendiri tahu bahwa aku adalah bagian dari garis takdir yang tak dapat
diingkari dalam sebuah perjanjian di masa lampau yang sampai saat ini, warisan
itu masih digenggam oleh kakekku. Kakek dan almarhum nenekku memiliki dua orang
anak—ayahku dan bibiku, yang mana ilmu dari aliran
ini harus dialirkan secara turun temurun melalui seorang anak laki-laki. Tak
sembarang anak laki-laki yang mampu menjadi pewaris ilmu ini, kakekku harus
menerima wangsit untuk tahu siapa yang pantas dijadikan sebagai penerus,
sayangnya ayahku tak memiliki bakat itu, ayahku tak memiliki kepekaan terhadap
sesuatu yang hanya tampak dari lampauan batas indra manusia.
Suatu ketika di
suatu malam yang temaram—angin berpilin halus menembus celah
jendela sebuah ruangan yang hanya boleh dikunjungi oleh kakekku, desir itu
menghasilkan nada mengerikan yang membuat meja-meja, keris-keris, batu cincin,
dan segala pusaka yang ada dalam ruangan itu bergetar membangunkan kakekku dari
mimpi yang membisikkannya bahwa pewaris selanjutnya akan segera lahir dan ia jatuh
kepada cucu pertama yang pastinya adalah seorang anak laki-laki.
Tak seberapa
lama setelah mimpi bodoh itu, ayahku menikah dan memiliki beberapa anak, dan si
sulung, Aku—di mana harusnya
akulah yang menjadi penerus kakekku, namun jika sedari tadi kau menebak aku
adalah seorang laki-laki berdasarkan suaraku, bentuk tubuhku, atau bahkan caraku
berbicara padamu membuatmu berpikir bahwa aku adalah seorang laki-laki kau
salah, ya Aku bukan laki-laki, Aku dilahirkan sebagai seorang perempuan.
“lihatlah, aku
cantik!, sehingga cukup membuatmu tak
berpikir sedemikian yang aku katakan tadi, bukan?” ujarku kepada diriku sendiri
dari cermin tua di balik pintu itu.
Aku akan
menjelaskan hal ini, fisikku dan seluruh perjalanan hidup yang menyedihkan ini ada
kaitannya dengan hal itu. Aku akan menceritakan padamu perjalanan masa kecilku yang
dirajut kusut dari zaman buyut hingga sampai aku bisa berada di ruangan ini,
bersama meja-meja, keris-keris, batu cincin dan segala benda aneh yang saat ini
sedang menatap tajam mengelilingiku.
***
Kakekku adalah
seorang petani—petani biasa, orang-orang
di kampungku juga menghormatinya, namun ketika salah seorang dari warga kampung
jatuh sakit, warga kampungku tidak melarikannya ke dokter melainkan memeriksa
penyakitnya ke rumah kakekku namun secara ajaib penyakitnya sembuh seperti benda
rusak yang kembali utuh. Ini semua karena kemampuannya dalam mengobati yang
entah aku tidak tau ia kuliah di mana, meski sejak kecil aku selalu diminta
untuk menemani kakekku mengobati pasien yang bukan hanya dari warga kampung,
namun juga orang-orang dari luar daerah kerap mengunjungi rumah kakekku, kadang
pula pada malam satu suro, aku menemani kakekku dan para muridnya yang berasal
dari berbagai daerah mengadakan sebuah ritual untuk memandikan pusaka-pusaka itu
dengan sekitar enam atau tujuh jenis kembang.
Di situlah aku
pertama kali mengenalnya, kakek memperkenalkan aku padanya, Kufar pertama kali
mendatangiku ketika aku sedang tidur bersama ibuku yang tengah hamil, seorang laki-laki
bertubuh jangkung berkulit merah darah , berwajah hancur serta memiliki telinga
yang bergerak-gerak seperti insang, tiba-tiba muncul di balik pintu yang luput
ditutup.
“kau sudah
memilikiku, kau menghamba padaku, kau tidak butuh orang lain, Aku akan selalu
menjagamu! Sepanjang sisa hidupmu”. Suara itu terdengar berasal dari makhluk
itu.
Ibuku terlihat
menyembunyikan ketakutannya dariku, Awalnya aku berpikir bahwa beruntung pada malam
itu kakek sedang ada di rumahku, sampai akhirnya aku menyadari bahwa dialah
yang membawa makhluk itu mendatangi kami.
“Pak, tadi ada
orang asing yang membuka pintu kamarku pak”. Kata ibuku mencoba mengaburkan
maksud sebenarnya seraya mendekap erat tubuhku dengan badannya yang gemetar
dengan nafas yang berat.
“tidak ada yang
perlu ditakuti, dia tidak mengganggu dia hanya ingin berkenalan, dia akan
menjaga kalian.” Kakekku menimpali.
Waktu terus
berlalu, tahun demi tahun mengantarku pada sebuah waktu yang seolah menungguku
mengiringi takdirku yang sudah ditentukan. Awalnya aku menikmati kehidupan masa
remajaku sebab aku masih seperti perempuan seusiaku saat itu, mengalami
menstruasi dan lain-lain—sampai pada masa itu tiba, aku tumbuh menjadi
seorang remaja yang kebingungan, apakah aku laki-laki atau kah aku perempuan, kumisku
mulai tumbuh dan suaraku memberat, hormon-hormon ditubuhku seolah-olah
menuntunku pada selera dan minat yang kebanyakan disukai oleh laki-laki, dari
sangat menyukai lagu-lagu Arch Enemy,
hingga aku pernah bermimpi meniduri bibiku sendiri. Aku juga
tidak memiliki banyak teman karena mereka menjauhiku lantaran takut kepadaku,
hal ini membuatku lebih senang menyendiri di rumah. Ibuku menyadari bahwa
pertumbuhanku tidak normal layaknya anak-anak yang lain, ibuku juga sering
menyaksikan aku menangis, teriak ketakutan, tidur di sembarang tempat, yang
semua itu kulakukan di luar kesadaranku, ini semua membuatku sulit membedakan
mana kehidupan nyata dan mana kehidupan gaib. Oleh karena itu, orang tuaku
mengirimku jauh ke negeri seberang untuk bersekolah, namun sebelum aku berangkat
ke bandara hari itu, kakekku berpesan
“Kamu tidak akan
pernah bisa lari, ke mana pun kamu pergi kamu tidak bisa membodohi siapa diri
kamu sebenarnya, darah itu kental, namun tetap mengalir di badanmu.” Ujar
kakekku.
Benar saja, bahkan
ketika aku menjalani kehidupanku di China, aku semakin sulit membedakan yang
nyata dan yang bukan, bukannya aku tidak memeriksakan hal ini ke Psikiater,
ketika di Indonesia pun aku memeriksakan tentang kekhawatiranku ini, tapi
jawaban Psikiater Indonesia dan Psikiater China sama, yakni aku kemungkinan
besar mengidap Schizophrenia, ya aku lebih percaya dengan ilmu ilmiah dan
skeptis terhadap hal-hal mistis, apalagi aku tengah berada di negeri yang jauh
dari budaya itu, bahkan aku semakin jauh dari agamaku sendiri.
Setelah aku melalui
masa-masa SMA-ku di China, akhirnya Aku pun lulus dan kembali tinggal di
Indonesia setelahnya. Aku disambut oleh orang tuaku, adik-adikku, dan sepupu-sepupuku,
oh iya, selain aku, tak ada keturunan dari Ayah atau Bibiku yang memiliki anak
perempuan, semuanya laki-laki aku tidak tahu kenapa, setelah memeluk mereka
satu persatu ada seseorang yang belum aku lihat, yakni kakekku, ternyata
kakekku jatuh sakit dengan kondisi yang cukup memprihatinkan, aku melihatnya
seperti mayat hidup yang tidak diizinkan mati, sakit yang tidak memiliki
harapan sembuh, ia hanya bisa terbaring dan berbicara ngelantur seperti orang
gila, ketika Aku mengunjunginya, tiba-tiba badannya bergetar dan membentur-benturkan
kepalanya di bantal sambil tersenyum lebar membelalakkan mata dan mulai ngelantur.
“kau sudah memilikiku, kau menghamba padaku, kau sudah tidak butuh orang lain, dan Aku akan selalu menjagamu! Sepanjang sisa hidupmu”.
Melihat kondisi itu, aku mengingat waktu yang kuhabiskan bersama kakekku di masa lalu, rasanya aku tidak kuat melihatnya, aku memutuskan untuk keluar dari ruangan itu, kemudian lanjut membahas tentang kuliahku bersama orang tuaku.
Ketika Aku mulai
berkuliah, aku mengira bahwa semua kesedihan, semua penderitaan, dan semua
kekacauan di masa lalu sudah selesai, aku sepenuhnya terlalu meremehkan
peristiwa-peristiwa itu sampai suatu ketika aku mulai tertarik terhadap
laki-laki, Aku mulai merasakan kutukan itu lagi, beberapa laki-laki pernah
mendekatiku, namun tidak ada satu pun yang pernah bertahan lama, semua pergi
menghilang setelah datang ke rumahku, menghilang dalam artian kami lost
contact, tak pernah lagi mereka mengangkat telefon atau pun membalas
pesanku lagi, sampai pada akhirnya seorang laki-laki yang kali ini terlihat
tulus mencintaiku mendatangiku ke rumah, malam itu kami berencana pergi
berkencan malam mingguan, namun entah kenapa saat Ia menungguku di depan
gerbang rumah, Ia juga sama seperti laki-laki lain, ketika Aku keluar dari
pintu, Ia menancap gas dan pergi begitu saja dan menghilang seperti yang lain,
namun setelah tiga atau empat hari Ia menghubungiku kembali dan menceritakan apa
yang sebenarnya terjadi malam itu, ia menceritakan bahwa ketika ia tengah asyik
menunggu di depan gerbang rumahku, seseorang membuka pintu rumah namun bukan
aku yang dilihatnya melainkan sesosok laki-laki jangkung berkulit merah
berwajah hancur dengan telinga yang bergerak-gerak keluar dari balik pintu
menghampirinya, saat itu juga, kami memutuskan untuk mengakhiri hubungan kami.
Kini aku
mengerti mengapa banyak laki-laki tak tahan denganku selama ini, mengapa pula
teman-temanku selalu menjauhiku, dan mengapa pula hanya aku keturunan perempuan
di keluarga ini. Memikirkan semua ini aku meneteskan air mata, Aku marah, tapi
sepertinya Aku tahu ke mana harus melampiaskan kekesalanku, Aku mendatangi
kakek ke ruangannya, Aku masuk ke ruangan ini tapi anehnya kakekku tidak ada di
sini, Aku bertanya-tanya ke mana dia? Dia tidak bisa berdiri apa lagi berjalan
keluar ruangan. Seketika pintu tertutup, Aku terkejut dan mendobrak pintu
ruangan itu sekuat tenaga sambil memaki-maki kakekku, karena Aku menduga
kakekkulah yang menutup pintu ini.
“apa Aku tidak
bisa hidup normal seperti perempuan lain?! Apa Aku harus hidup sepertimu?! Dan
kenapa Aku harus melakukan semua itu yang pada akhirnya Aku harus terbaring
menunggu mampus ketika nanti Aku tua sepertimu! Apa aku tidak berhak memiliki penglihatan
normal? Punya teman! punya keluarga yang normal seperti orang lain?”. Teriakku
menangis sesenggukan.
Aku sudah mulai
pasrah, aku tidak tahu harus bagaimana lagi selain menjalani hidup yang
mengerikan ini, meski harus aku sadari hal yang paling berani Aku lakukan
adalah terus melanjutkan hidup disaat Aku ingin mati saja.
Ketika Aku
sedang menangis menghadap pintu ruangan yang Aku gedor, tiba-tiba dari arah
belakang seseorang menepuk-nepuk bahuku.
“kau sudah
memilikiku, kau menghamba padaku, kau tidak butuh orang lain, Aku akan selalu
menjagamu! Sepanjang sisa hidupmu”.
Halo semuanya
BalasHapusNama saya FRADESY RIRITIA, saya dari Indonesia, saya ingin menggunakan media ini untuk memberitahu Anda semua yang sebenarnya, semua orang yang Anda lihat posting mereka di blog dan situs web ini adalah pencuri (PENCURI), saya telah menjadi korban cerita mereka dan mereka telah menghancurkan hidupku.
Saya di sini bukan untuk bercerita tentang bagaimana saya ditipu dan bagaimana saya kehilangan banyak uang karena mereka.
Saya di sini untuk memberitahu Anda PERUSAHAAN PINJAMAN yang benar dan satu-satunya yang dikirim ALLAH untuk mengubah hidup saya, mereka SEMUA PINJAMAN HIBAH GLOBAL, mereka adalah satu-satunya perusahaan pinjaman asli yang diakui dan didanai oleh BANK DUNIA.
Mereka adalah satu-satunya perusahaan pinjaman asli, mereka memiliki syarat dan ketentuan pinjaman yang cukup besar, untuk memahkotai semua pinjaman mereka terjangkau dan cepat dicairkan tidak seperti perusahaan palsu lain yang Anda lihat di sini secara online yang akan mengambil uang Anda tanpa mencairkan pinjaman Anda,
Tolong jangan tertipu oleh penguji yang memiliki nomor indonesia dan whatsapp, mereka semua scammer, bagaimana bisa perusahaan perseorangan memberikan pinjaman ?, itu pertanyaan pertamamu orang-orangku.
Rekan-rekan saya di Asia, saya mohon Anda untuk mendengarkan saya karena saya bersumpah kepada Anda dalam nama Allah, bahwa saya mengatakan kepada Anda semua yang sebenarnya, PINJAMAN HIBAH SEMUA GLOBAL, perusahaan adalah satu-satunya perusahaan yang dapat diandalkan dan mereka akan memastikan Anda menerima pinjaman Anda setelah Anda menyelesaikan proses pinjaman sesuai kebutuhan.
Mengapa Anda tidak berada di antara kabar baik ini dengan menghubungi mereka segera jika Anda SANGAT TERTARIK untuk meninggalkan perjuangan finansial Anda dan untuk meningkatkan taraf hidup Anda, berikut adalah EMAIL mereka allglobalgrantloan@gmail.com.
Anda sangat bebas untuk menghubungi saya di email saya fradesyriritia12@gmail.com untuk informasi lebih lanjut, saya akan senang mendengar Anda berbagi cerita kebahagiaan Anda sendiri.
Terima kasih semua, dan semoga ALLAH memberkati SEMUA PINJAMAN HIBAH GLOBAL karena telah memberikan saya kegembiraan baru ini.
NAMA Perusahaan: SEMUA PINJAMAN HIBAH GLOBAL EMAIL Perusahaan: allglobalgrantloan@gmail.com. Whatsapp Perusahaan: +1 (301) 971-4445 Email Saya: fradesyriritia12@gmail.com
Halo semuanya
BalasHapusNama saya Ahamad Faudzi Abd dari MALAYSIA. Saya mengalami trauma keuangan karena saya ditipu dan ditipu oleh banyak perusahaan pinjaman online dan saya pikir tidak ada hal baik yang bisa keluar dari transaksi online tetapi semua keraguan saya segera hilang dan hilang ketika teman saya pertama kali memperkenalkan saya ke perusahaan ALL GLOBAL HADIAH PINJAMAN, saya pikir itu akan tetap menjadi permainan curang yang sama, tetapi teman saya meyakinkan saya, dan saya juga melihat kesaksian orang lain, saya harus memaksakan diri untuk mengikuti semua proses, pada kejutan terbesar saya setelah memenuhi semua persyaratan, saya mendapat pinjaman RM 5.000.000 di rekening bank MUAMALAT saya Ketika saya diberitahu di telepon saya, saya tidak pernah percaya, ternyata saya bergegas ke bank untuk memastikan bahwa itu benar dan nyata, dan pinjaman itu ada di akun, saya menariknya tanpa komplikasi dan menginvestasikannya dalam bisnis saya Venture.
Jika Anda menginginkan pinjaman hari ini untuk bisnis dan untuk memulai kehidupan, perusahaan, dan kontrak besar Anda, Silakan hubungi SEMUA PINJAMAN HIBAH GLOBAL di email mereka di bawah ini.
Email ............. allglobalgrantloan@gmail.com
Dan jika Anda menginginkan informasi yang benar dari saya, maka Anda dapat menghubungi saya di email pribadi saya (aahamadfaudziabdlatif5@gmail.com)
Saya adalah seorang PENGEMUDI TRUK biasa, tetapi sekarang saya memiliki TRUK dan saya menjadi pemasok besar, saya jamin semua bahwa Anda akan mendapatkan pinjaman dari PERUSAHAAN yang baik ini.
PERUSAHAAN: SEMUA PINJAMAN HIBAH GLOBALmail: allglobalgrantloan@gmail.com
Telp ............. +1(301)971-4445
e_mail .......... [aahamadfaudziabdlatif5@gmail.com]