Kita ini apa?
Kita ini bagaimana?
Terlalu jauh untuk menjadi dekat. Terlalu dekat tapi tak
punya tempat.
Kita ini saling menemukan tapi tak punya nyali untuk
memulai.
Mengumpulkan banyak diksi tapi tak tahu cara merangkai.
Kita ini pengecut; ingin disatukan semesta, tapi tak
melangkah untuk mendekat.
Apa jangan-jangan kita hanya sebatas jiwa yang ingin berdua?
Apa kita ini kesalahan yang dipaksa?
Apakah kita hanya dua hati yang berbunga-bunga?
Yang lalu akan layu begitu saja?
Ataukah memang selama ini semua ini hanya pementasan sebuah
drama?
Aku bertaruh, saat kau sedang merindukanku, tapi kau tak
tahu bagaimana cara untuk mengaku.
Karena tanpa kau setujui, akupun merindukanmu saat itu.
Ingin semua yang kita bicarakan sejak itu menjadi obrolan
nyata.
Semuanya jelas dihadapan mata.
Ditengah-tengah kau dan aku, ditengah keinginan untuk itu.
Tapi tunggu dulu, biar kutanya kau sesuatu.
Atas kedekatan ini adakah ternyata sebuah ego yang diam-diam
telah dikesampingkan?
Atas nama kesungguhan hati, adakah mungkin kepercayaan lain
yang telah dikorbankan? Sudah benarkah kalau kamu bilang kita sudah sama-sama
terjerat dalam sebuah kata kenyamanan?
Karena tak peduli seberapapun kerasnya aku menentang, kamu
tetaplah satu-satunya yang aku inginkan?
Lalu bisakah kamu tetap di sini bahkan saat keadaan
mendorongmu pergi?
Bolehkah kita terus berdua walau tak bersama?
Adilkah pada seseorang yang masih kamu dambakan saat kuminta
kamu untuk tetap di sini?
Bisakah kau menjawab pertanyaan-pertanyaan yang entah di
mana ujungnya?
Mewakili sekali,di tunggu karya yg lain
BalasHapusMantann eh mantap
BalasHapus