Tangkap layar percakapan penipu dengan korban
Mataram, Pena Kampus -Salah satu mahasiswa Prodi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI), Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Mataram (Unram) berinisial SA menjadi korban penipuan. Pelaku tersebut mengatasnamakan pihak Birokrat FKIP, dari kasus tersebut SA mengaku kehilangan uang sejumlah Rp.10.000.000 (23/03/22).
Kasus penipuan yang dialami oleh SA, berawal saat ia menerima telepon dari orang tak dikenal, mengaku sebagai Gunawan selaku Wakil Dekan bidang Akademik FKIP Unram untuk meminta SA mendampingi Wahab Jufri (Dekan FKIP) dalam acara seminar nasional pada tanggal 26-27 Maret 2022.
Beberapa menit kemudian, SA kembali menerima telepon dari penipu yang mengaku sebagai Wahab dan meminta SA mengirimkan nomor rekening orang tua sebagai perantara untuk mendapatkan biaya transportasi dan konsumsi dari pendampingan seminar tersebut.
Lebih lanjut, SA diarahkan melalui telepon sekitar pukul 15.00 WITA (19/03/22) untuk melakukan transaksi melalui ATM orang tuanya. SA mengaku tanpa sadar telah melakukan transaksi sembari ditelpon, hingga akhirnya sejumlah uang berhasil ditransfer ke rekening penipu, seperti yang di ungkapkan oleh SA saat diwawancarai oleh tim pena kampus Rabu (23/03/22).
“Dari masukin kartu saya ndak sadar kalok saya di ATM itu satu jam, saya ditelpon jam tiga, saya pulang-pulang kok jam empat, saya ndak kepikiran waktu itu kan saya ndak tahu,” jelasnya.
Kasus yang menghanguskan uang senilai Rp10.000.000 tersebut akan ditindak lanjuti oleh pihak keluarga korban dengan melapor ke pihak yang berwajib. “Orang tua saya yang bakal ngurus dia ke kepolisian,” ungkap SA.
Sedangkan dari Birokrat sediri selaku pihak yang di atas namakan oleh pelaku, akan mengambil tindakan berupa pengeluaran surat edaran. “Mungkin kami nanti melalui WD III akan membuat semacam edaran,” ujar Dekan FKIP tersebut.
Wahab menambahkan harapan kepada para mahasiswa untuk tidak mudah percaya dengan informasi yang mengatasnamakan pihak Birokrat. “Kalo ada yang mengatasnamakan fakultas, dekan, wakil dekan, dan dosen sekalipun maka harus konfirmasi, tanya ke kaprodinya gitu, jangan mudah percaya seperti itu,” jelasnya. (Ren,Tin,Nop)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar