MCC 2030 Menuju Indonesia Bebas Emisi - LPM Pena Kampus

Goresan Penamu Runtuhkan Tirani

Breaking

Selasa, 28 Juni 2022

MCC 2030 Menuju Indonesia Bebas Emisi

Sumber: Anggota Mapala FKIP Unram

Mataram, Pena Kampus Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), Universitas Mataram (Unram)  menghimbau Ormawa dalam agenda  MCC 2030 sebagai langkah awal menanggulangi krisis iklim.


Conference of Parties ke-21 (COP 21) yang berlangsung di Paris pada 2015, menerbitkan Perjanjian Paris (Paris Agreement). Salah satu isi dari perjanjian tersebut memuat komitmen 195 negara, dalam menekan laju emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 29 persen. Perjanjian ini memantik Mapala FKIP, Unram untuk mengkaji dan menyusun agenda tahunan berkelanjutan hingga 2030 mendatang. 


Komitmen ini dibuktikan dengan pembentukan Mapala FKIP Unram Againts Climate Change 2030 (MCC 2030).  “Komitmen (MCC 2030) yang berfokus pada pengurangan efek rumah kaca dan pelestarian lingkungan hidup.” Sambut Haerumam, Ketua Panitia MOVE ON (27/06/22).


Pembukaan MCC 2030 bertempat di Gedung D Ruang 303 FKIP, Unram. Rangkaian kegiatan diantaranya Mangrove for Environment (MOVE ON), Festival Hijau, Kemah Bakti Alam serta Skripsi dan Tugas Dua Sisi. Kegiatan MOVE ON menjadi langkah awal Mapala FKIP  dalam menanggulangi  isu lingkungan tersebut.


Dukungan Instansi dan Pemerintah

Agenda MOVE ON yang dilaksanakan pada 27 Juni – 02 Juli 2022, menerapkan konsep menanam hingga mengamati pertumbuhan Mangrove secara berkala yaitu selama tiga bulan sekali. Sehingga dalam agenda ini instansi terkait seperti Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), memberikan pelatihan bagi Mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini.


“Kita (Mapala) juga akan membekali teman-teman yang akan menjadi delegasi untuk menanam Mangrove yang baik, melalui kuliah Mangrove itu sendiri.” Ujar Zayyid, Wakil Ketua Mapala yang ditemui usai Pembukaan.


Menurut kajian yang dilakukan Mapala, abrasi meningkat dan kerap terjadi di pesisir garis pantai di Sekotong. Sehingga, Taman Wisata Alam (TWA) Bangko-Bangko, tepatnya di Desa Batu Putih, Kecamatan Sekotong Barat, Kabupaten Lombok Barat ditunjuk menjadi salah satu lokasi restorasi Mangrove. Dalam hal ini, Gubernur NTB memfasilitasi alat transportasi kepada Mapala FKIP, Unram menuju lokasi tersebut.


Mapala Memanggil Ormawa

Penanaman 2.500 bibit Mangrove diupayakan mulai direalisasikan sejak Selasa, 28 Juni 2022. Dalam hal ini, Mapala FKIP, Unram menghimbau Ormawa FKIP untuk mengikuti kegiatan penanaman Mangrove. 


“Selain dari penanaman Mangrove ada bakti sosial, edukasi Mangrove. Jadi, kami mohon kehadiran teman (Ormawa) di lapangan,” imbau Adam selaku Ketua Umum Mapala FKIP. 


Selaras dengan pernyataan Ketua umum Mapala, Zayyid juga mengatakan edukasi Mangrove kepada masyarakat nampaknya juga menjadi perhatian lebih dalam kegiatan ini, pasalnya  agenda Kemah Bakti Alam pada tahun 2018 belum juga menyadarkan masyarakat setempat terhadap pentingnya Mangrove untuk meningkatkan nilai ekonomi.


“Itu yang menjadi tantangan buat kami, mengedukasi masyarakat dalam melihat potensi Mangrove untuk menunjang ekonomi khususnya dibidang pariwisata,” jelas Zayyid.


Himbauan Ketua Umum Mapala terpilih 2022 mendapat sambutan baik dari Martoni selaku Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FKIP Unram yang dalam kesempatan ini membuka acara MOVE ON. “Semoga hal-hal seperti ini terus berlanjut, sampai estafet kepengurusan selanjutnya.” Tegas Martoni. (Ica) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar