Akeelah and The Bee: Percayalah pada Kemampuanmu Sendiri! - LPM Pena Kampus

Goresan Penamu Runtuhkan Tirani

Breaking

Jumat, 27 September 2013

Akeelah and The Bee: Percayalah pada Kemampuanmu Sendiri!

Judul : Akeelah and the Bee
Sutradara : Doug Atchison
Produser : Laurence Fishburne, Sid Ganis, Nancy Hult, Daniel Llewelyn, Michael Romersa
Stars : Keke Palmer, Laurence Fishburne, Angela Bassett, J. R. Villareal, Sean Michael Afable.








Akeelah and The Bee:
Percayalah pada Kemampuanmu Sendiri!

Seberapakah usahamu mengejar mimpi? Seberapa kuatkah dirimu mengalahkan rasa takutmu sendiri?
Akeelah and the Bee adalah sebuah film keluarga yang dirilis tahun 2006 dan diproduksi oleh 2929 Entertainment dan Strabucks Entertainment. Film yang disutradarai dan ditulis oleh Doug Atchison  ini   berkisah tentang impian, usaha, persahabatan dan cinta yang diperankan oleh gadis berusia 11 tahun. Film Akeelah and the Bee mengisahkan kisah tentang seorang gadis berkulit hitam berumur 11 tahun yang tinggal di South Los Angeles, Amerika Serikat bernama Akeelah Anderson yang diperankan oleh Keke Palmer. Dengan pengalaman kehilangan ayahnya di usia yang sangat muda, dan ibunya, Tanya Anderson (Angela Basset),  yang sangat sibuk untuk mengurus keempat anaknya, Akeelah tidak pernah merasa mendapat tempat untuk dihargai. Ia tumbuh tanpa rasa percaya diri, pemalu dan tertutup. Belum lagi pendidikan di kawasan Los Angeles Selatan tempat Akeelah tinggal yang tidak memadai. Sekolah Crenshaw Middle School tempat Akeelah bersekolah, merupakan sebuah Sekolah yang sudah sangat hancur dari segi fasilitasnya.  Namun begitu, Akeelah adalah anak yang cerdas di sekolahnya khususnya di mata pelajaran Bahasa Inggris. Tetapi jaminan menjadi anak yang pintar dan genius membuat Akeelah merasa disisihkan oleh teman-temannya. Anak yang pintar seperti Akeelah malah tersiksa harus menyembunyikan potensinya karena takut dianggap aneh oleh teman-temannya.
Hingga  pada suatu hari gurunya memakasanya untuk ikut dalam sebuah perlombaan mengeja (spelling bee) yang merupakan perlombaan bergengsi di Amerika  untuk membawa nama sekolahnya. Bagi anak-anak di Amerika, menjadi salah satu peserta lomba mengeja adalah hal yang membanggakan. Pasalnya tidak semua anak di Amerika bisa mengikuti lomba ini. Butuh tahap-tahapan menuju lomba mengeja tingkat Nasional. Seberapa banyak kata dalam Bahasa Inggris yang bisa di eja dengan baik, selain itu  peserta diminta mengeja kata-kata yang sulit dan jarang diketahui banyak orang.  Awalnya Akeelah menolak, ia merasa tidak bisa memenangkannya dan sangat bodoh untuk mengikutinya. Namun akhirnya atas paksaan kepala sekolahnya, ia mengikutinya dan berhasil memenangkan perlombaan tersebut dengan mudah dan berhak maju membawa nama sekolahnya di tingkat Regional. Disinilah  ia bertemu dengan Javier Mendez (J.R. Villarreal) dan Dylan Chu (Sean Michael Afable), dua orang anak sekolah swasta Woodland Hills yang sudah mempunyai pengalaman banyak dalam kontes spelling bee. Bahkan Dylan sudah dua kali menjadi juara dua pada tingkat Nasional. Disini Akeelah dan Javier yang seharusnya menjadi lawan, namun menjadi sahabat yang baik di film ini. Perjalanan Akeelah sampai maju ke tingkat Nasional  dengan dibantu seorang pelatih pengeja yang bernama Dr. Joshua Larabee diperankan oleh (Laurence Fishburne) . Akeelah berlatih dengan baik dan keras. Dr. Larabee membantu Akeelah bukan hanya dalam hal mempelajari kata-kata baru, tetapi juga membantunya menemukan hal yang ia inginkan yaitu menetapkan tujuan untuk mengalahkan rasa takutnya demi memenangkan lomba tersebut. Menuju lomba mengeja tingkat Nasional tidaklah mudah. Banyak sekali hambatan yang harus dihadapi Akeelah. Sempat Akeelah menyerah, dan putus asa ketika Dr. Larabee memutuskan tidak ingin melatih Akeelah lagi dan ibunya tidak memberikan izin. Ketika perlombaan Nasional berlangsung, Akeelah harus menyisihkan Dylan sebagai peserta tangguh yang menjadi juara kedua pada tahun lalu. Konflik mulai memuncak ketika Akeelah mengetahui bahwa Dylan sering ditekan oleh papanya agar bisa menjadi juara pada lomba mengeja tahun ini, karena ini adalah kesempatan terakhir untuk Dylan mengikuti lomba ini .  Disinilah terjadi konflik batin pada diri Akeelah, apakah ia ingin mengalah agar Dylan yang memenangkan lomba ini atau ia tetap maju meraih mimpinya?

Film yang berdurasi kurang lebih 2 jam ini mengajarkan kita akan  pentingnya keyakinan dalam diri kita, bahwa kita mampu melakukan yang terbaik dalam hidup kita, lingkungan, dan semua orang yang ada di dekat kita bisa menjadi motivator untuk kita. Ketakutan terbesar dalam hidup kita adalah diri kita sendiri. Sebagian orang terlalu takut untuk membuktikan pada dirinya sendiri bahwa ia bisa, sebagian yang lain takut terhadap lingkungannya. Tapi film ini menunjukkan kepada kita bahwa segala sesuatu yang dikerjakan dengan sebaik-baiknya usaha, akan membawa kebahagiaan. Mengejar impian kita dengan dengan kejujuran, perjuangan keras dan kasih sayang. Demi melihat usaha Akeelah yang luar biasa untuk memenangkan perlombaan, lingkungannya ikut berubah. Melalui kejujuran,perjuangan keras dan kasih sayang, Akeelah dapat mempersatukan semua yang ada didekatnya, ia dapat mempersatukan teman satu kelasnya yang awalnya tidak menyukai dirinya, kakaknya Terrance yang berwatak keras, Dr Larabee, Ibunya yang awalnya tidak mendukungnya meraih apa yang diinginkannya, Dylan yang merupakan lawan dirinya dll. Film ini juga menunjukkan bahwa kompetisi bukan berarti harus mencari musuh. Bekerja sama dalam mencapai tujuan, mempunyai nilai tersendiri, dan justru bisa mengubah lawan menjadi kawan. Jadi, jangan takut melakukan hal yang terbaik bagi diri kita untuk membahagiakan orang lain. (Nrf)                                                                      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar