Judul : Akeelah and the Bee
Sutradara : Doug Atchison
Produser :
Laurence Fishburne, Sid Ganis, Nancy Hult, Daniel Llewelyn, Michael Romersa
Stars : Keke Palmer,
Laurence Fishburne, Angela Bassett, J. R. Villareal, Sean Michael Afable.
Akeelah and The Bee:
Percayalah pada Kemampuanmu Sendiri!
Seberapakah usahamu mengejar mimpi? Seberapa
kuatkah dirimu mengalahkan rasa takutmu sendiri?
Akeelah and the Bee adalah sebuah film keluarga yang dirilis tahun 2006 dan
diproduksi oleh 2929 Entertainment dan Strabucks Entertainment. Film yang
disutradarai dan ditulis oleh Doug Atchison ini berkisah tentang
impian,
usaha, persahabatan dan cinta yang diperankan oleh gadis berusia 11 tahun. Film Akeelah and the Bee mengisahkan kisah
tentang seorang gadis berkulit hitam berumur 11 tahun yang tinggal di
South Los Angeles, Amerika Serikat bernama Akeelah Anderson yang diperankan oleh Keke Palmer. Dengan
pengalaman kehilangan ayahnya di usia yang sangat muda, dan ibunya, Tanya
Anderson (Angela Basset),
yang sangat sibuk untuk mengurus keempat anaknya, Akeelah tidak pernah
merasa mendapat tempat untuk dihargai. Ia tumbuh tanpa rasa percaya diri,
pemalu dan tertutup. Belum lagi pendidikan di kawasan Los Angeles
Selatan tempat Akeelah tinggal yang tidak memadai. Sekolah Crenshaw
Middle School tempat Akeelah bersekolah, merupakan sebuah Sekolah yang sudah
sangat hancur dari segi fasilitasnya. Namun begitu, Akeelah adalah anak yang cerdas di sekolahnya khususnya di mata pelajaran
Bahasa Inggris. Tetapi jaminan menjadi anak yang pintar dan genius membuat
Akeelah merasa disisihkan oleh teman-temannya. Anak yang pintar seperti Akeelah
malah tersiksa harus menyembunyikan potensinya karena takut dianggap aneh oleh
teman-temannya.
Hingga pada suatu hari gurunya
memakasanya untuk ikut dalam sebuah perlombaan mengeja (spelling bee) yang merupakan perlombaan bergengsi di Amerika untuk membawa nama
sekolahnya. Bagi anak-anak di Amerika, menjadi salah satu peserta lomba
mengeja adalah hal yang membanggakan. Pasalnya tidak semua anak di Amerika bisa
mengikuti lomba ini. Butuh tahap-tahapan menuju lomba mengeja tingkat Nasional.
Seberapa banyak kata dalam Bahasa Inggris yang bisa di eja dengan baik, selain
itu peserta diminta mengeja kata-kata yang
sulit dan jarang diketahui banyak orang.
Awalnya Akeelah
menolak, ia merasa tidak bisa memenangkannya dan sangat bodoh untuk
mengikutinya. Namun akhirnya atas paksaan kepala sekolahnya, ia mengikutinya
dan berhasil memenangkan perlombaan tersebut dengan mudah dan berhak maju
membawa nama sekolahnya di tingkat Regional. Disinilah ia bertemu dengan Javier Mendez
(J.R. Villarreal) dan Dylan
Chu (Sean Michael Afable),
dua orang anak sekolah swasta Woodland Hills yang sudah mempunyai pengalaman
banyak dalam kontes spelling bee. Bahkan Dylan sudah dua kali menjadi
juara dua pada tingkat Nasional. Disini Akeelah dan Javier yang seharusnya
menjadi lawan, namun menjadi sahabat yang baik di film ini. Perjalanan Akeelah sampai
maju ke tingkat Nasional dengan dibantu seorang
pelatih pengeja yang bernama Dr. Joshua Larabee diperankan oleh (Laurence
Fishburne) . Akeelah berlatih dengan baik dan keras. Dr. Larabee
membantu Akeelah bukan hanya dalam hal mempelajari kata-kata baru, tetapi juga
membantunya menemukan hal yang ia inginkan yaitu menetapkan tujuan untuk
mengalahkan rasa takutnya demi memenangkan lomba tersebut. Menuju
lomba mengeja tingkat Nasional tidaklah mudah. Banyak sekali hambatan yang
harus dihadapi Akeelah. Sempat Akeelah menyerah, dan putus asa ketika Dr.
Larabee memutuskan tidak ingin melatih Akeelah lagi dan ibunya tidak memberikan
izin. Ketika perlombaan Nasional berlangsung, Akeelah harus menyisihkan Dylan
sebagai peserta tangguh yang menjadi juara kedua pada tahun lalu. Konflik mulai
memuncak ketika Akeelah mengetahui bahwa Dylan sering ditekan oleh papanya agar
bisa menjadi juara pada lomba mengeja tahun ini, karena ini adalah kesempatan
terakhir untuk Dylan mengikuti lomba ini .
Disinilah terjadi konflik batin pada diri Akeelah, apakah ia ingin
mengalah agar Dylan yang memenangkan lomba ini atau ia tetap maju meraih
mimpinya?
Film yang berdurasi kurang lebih 2 jam ini mengajarkan kita
akan pentingnya keyakinan dalam diri
kita, bahwa kita mampu melakukan yang terbaik dalam hidup kita, lingkungan, dan
semua orang yang ada di dekat kita bisa menjadi motivator untuk kita. Ketakutan
terbesar dalam hidup kita adalah diri kita sendiri. Sebagian orang terlalu
takut untuk membuktikan pada dirinya sendiri bahwa ia bisa, sebagian yang lain
takut terhadap lingkungannya. Tapi film ini menunjukkan kepada kita bahwa
segala sesuatu yang dikerjakan dengan sebaik-baiknya usaha, akan membawa
kebahagiaan. Mengejar impian kita dengan dengan kejujuran, perjuangan keras dan
kasih sayang. Demi melihat usaha Akeelah yang luar biasa untuk memenangkan
perlombaan, lingkungannya ikut berubah. Melalui kejujuran,perjuangan keras dan
kasih sayang, Akeelah dapat mempersatukan semua yang ada didekatnya, ia dapat
mempersatukan teman satu kelasnya yang awalnya tidak menyukai dirinya, kakaknya
Terrance yang berwatak keras, Dr Larabee, Ibunya yang awalnya tidak
mendukungnya meraih apa yang diinginkannya, Dylan yang merupakan lawan dirinya
dll. Film ini juga menunjukkan bahwa kompetisi bukan berarti harus mencari
musuh. Bekerja sama dalam mencapai tujuan, mempunyai nilai tersendiri, dan
justru bisa mengubah lawan menjadi kawan. Jadi, jangan takut melakukan hal yang
terbaik bagi diri kita untuk membahagiakan orang lain. (Nrf)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar