Pengaruh Media terhadap sikap politik masyarakat Serta Pembelajaran Politik Usia Dini Bagi Aktivis Muda - LPM Pena Kampus

Goresan Penamu Runtuhkan Tirani

Breaking

Jumat, 27 September 2013

Pengaruh Media terhadap sikap politik masyarakat Serta Pembelajaran Politik Usia Dini Bagi Aktivis Muda

Politik adalah hal yang sudah tidak asing lagi di kalangan masyarakat, baik kalangan masyarakat kelas bawah, menengah sampai masyarakat kalangan atas. Mayarakat dapat dengan mudah menjumpaii kegiatan perpolitikan baik di lingkungan masyarakat itu sendiri, lingkungan aktifitas tempat bekerja, bahkan praktik kegiatan perpolitikan ini dapat dengan mudah di temui pada konten-konten produk pertelevisian. Masyarakat yang menjadi konsumen pun kini berasal dari berbagai macam kalangan profesi, mulai dari sopir angkutan umum, tukang ojek, pedagang, mahasiswa sampai para birokrat pun sudah tidak asing lagi dengan kata politik tersebut.Akan tetatpi, jika menilik kembali proses perpolitikan yang ada di tengah-tengah masyarakat kini,  kita seolah-olah kehilangan esensi tentang apa sebenarnya makna dari perpolitikan yang  murni dan benar.
            Televisi sebagai media massa yang paling populer dan paling merakyat tentu memiliki andil yang sangat besar dalam hal membentuk paradigma dan fondasi dasar pemikiran politik yang ada pada masyarakat. Citra perpolitikan yang ada di tengah-tengah masyarakat tentu terbentuk karena adanya contoh yang di tiru sehingga terbentuklah sikap politik yang seperti sekarang ini. Perpolitikan yang ada di tengah-tengah masyarakat memang sedikit berada dalam posisi yang tidak menguntungkan. Dimana banyak sekali orang awam yang menganggap bahwa politik itu adalah sesuatu yang keras, kejam dan penuh dengan intrik. Di tambah lagi banyaknya tokoh-tokoh politik besar bangsa Indonesia yang terlibat dalam kasus korupsi seolah-olah makin menambah buruk citra perpolitikan yang ada pada saat ini.
            Sudah saatnya masyarakat Indonesia mendapat pembelajaran yang benar  tentang perpolitikan sehingga dalam praktiknya nanti tidak banyak penyimpangan-penyimpangan yang di lakukan para aktor politik yang dapat mempersuram keadaan bangsa ini pada saat sekarang dan di masa mendatang. Pada dasarnya, kegiatan atau perilaku seorang aktor politik tentu tergantung pada diri pribadi seseorang tersebut. Akan tetapi, jika dasar pemahaman tentang perpolitikan yang baik dan benar sudah mendarah daging dalam diri seseorang tentu saja penyimpangan-penyimpangan yang mungkin di lakukan dapat di minimalisir sekecil mungkin.  Sekarang jika kita menengok kembali ke tengah-tengah masayarakat, banyak sekali masyarakat kita yang tidak tahu-menahu tentang konsep perpolitikan yang benar. Sehingga penulis rasa sangat penting untuk menanamkan serta menumbuhkan dasar-dasar perpolitikan yang baik dan benar pada diri masyarakat bahkan sejak usia dini.
            Pembelajaran politik sejak usia dini ini sangat penting untuk di laksanakan.Sebab, kita telah melihat begitu banyak kasus-kasus yang menimpa para tokoh perpolitikan nasional yang ada dan membuat masyarakat mendapatkan contoh perpolitikan yang kurang baik. Tentu tidak menutup kemungkinan masyarakat kita akan meniru kelakuan politik dari para tokoh-tokoh politik yang di sebarluaskan melalui media massa. Hal tersebut tentu nantinya dapat merusak sendi-sendi kemasyarakatan yang ada bahkan lebih jauh lagi dapat merusak sistem pemerintahan yang sedang berjalan. Tentu saja kegiatan-kegiatan politik yang menyimpang meskipun dalam skala kecil, namun bila tetap di lakukan nantinya akan menjadi sesuatu yang mengakar pada kepribadian seorang individu dan sangat berbahaya bila terus-terusan di pelihara. OLeh sebab itu, pendidikan perpolitikan mutlak untuk di laksanakan sejak dini guna memberikan pemahaman-pemahaman dan membentuk dasar-dasar perpolitikan yang benar pada masyarakat. Untuk itu, sasaran utama yang harus di bidik adalah siswa sekolah sampai mahasiswa. Kedua golongan ini adalah target yang potensial untuk di berikan pemahaman dasar-dasar perpolitikan yang benar.  Pemahaman politik yang baik dan benar dapat di selipkan dalam kegiatan belajar mengajar di kelas, memberikan pemahaman dalam diskusi ringan, sampai memberikan materi-materi perpolitikan pada tingkat seminar bagi mahasiswa.
            Kegiatan-kegiatan semacam itu sangat penting untuk di laksanakan dan di galakkan lagi intensitasnya.  Pemerintah sebagai stakeholder tentu memiliki tanggung jawab yang besar dalam menyediakan sarana dan prasarana utnuk memenuhi kebutuhan pengetahuan politik yang baik dan benar bagi para generasi muda. Sebenarnya untuk melakukan pembekalan pengetahuan dasar politik yang baik dan benar bagi para generasi muda tidak memerlukan persiapan yang merepotkan dan juga tidak membutuhkan dana yang besar. Sekarang tinggal bagaimana pemerintah dan pihak pendidik kosisten untuk mendorong kegiatan ini agar terlaksana.
            Pembekalan pendidikan dasar tentang perpolitikan saat ini telah mencapai tingkat urgensi yang sangat mendesak, oleh sebab itu pelaksanaannya harus segera di laksanakan. Pelaksanaan pembekalan dasar perpolitikan ini tentu harus tetap di kawal pelaksanaannya oleh pemerintah dan pihak pendidik. Jika tidak di kawal secara terus menerus, bukan tidak mungkin pembelajaran politk bagi generasi muda akan kembali ke arah yang salah.
            Pendidikan dasar perpolitikan sangat vital kegunaannya bagi para generasi muda, yang mayoritas merupakan para aktivis. Para aktivis muda ini tentu saja membutuhkan dasar-dasar pemikiran yang dapat mereka jadikan dasar pemikiran mereka untuk bergerak dan menentukan sikap mereka dalam kegiatan sosial dan kegiatan perpolitikan mereka. Jangan salahkan jika banyak sekali para pelajar dan mahasiswa yang merupakan para aktivis muda, terlibat dalam praktik politik yang salah dan dapat di katakan menyimpang.  Hal tersebut terjadi karena tidak ada dasar pemahaman yang jelas bagi mereka tentang konsep perpolitikan yang benar, sehingga mereka mengambil konsep yang beredar pada masyarakat luas. Konsep yang mereka dapat bisa saja dari mencontoh perilaku para politikus nasional yang banyak terjerat kasus dan tindak pidana.   

Sekali lagi penulis tekankan di sini, Pendidikan politik pada usia dini tidak haruslah di bayangkan sebagai sistem pendidikan yang formal dan membutuhkan banyak biaya dan persiapan,sehingga membuat makin menumpuknya alsan-alasan untuk menunda program ini . Yang di butuhkan adalah para pembimbing yang berkualitas dalam memberikan pemahaman-pemahaman politik dengan lugas dan dapat di mengerti oleh para siswa dan para pelajar yang merupakan aktivis muda. Sudah saatnya para aktivis muda mendapatkan bimbingan dan pengarahan tentang apa itu politik yang baik dan benar agar langkah mereka dalam memperjuangkan apa yang harus di perjuangkan menjadi lebih jelas dan terarah lagi. Karena dasar perpolitikan yang benar harus sudah di miliki masyarakat sejaka dini, sebagai bekal bagi mereka menapaki karir di masa yang akan datang terlepas dari apapun profesi mereka nantinya.       

Januari Rizki Pratama Rusman

4 komentar: