Mataram
(Pena Kampus)- Parkiran gedung E Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) digusur
untuk lahan pembangunan gedung serba guna Universitas Mataram. Penggusuran ini
menjadi bahan pembicaraan di kalangan civitas akademika Unram. Meskipun
demikin, Dekanat FKIP Unram hanya diam
dengan penggusuran ini.
Ahmad,
mahasiswa Program Studi PKn memprotes keras pembangunan gedung serba guna Unram
yang dibangun hingga mengambil lahan parkir di FKIP.
Menurutnya pembangunan gedung serba guna tersebut hanya sia-sia. “Kenapa
tidak gedung E saja yang dilanjutkan pembangunannya yang hingga kini masih
belum selesai. Mestinya Rektor juga harus
melihat mahasiswa FMIPA yang sampai sekarang masih numpang tempat kuliah karena tidak memiliki gedung sendiri. Itulah
sebenarnya yang harus lebih dahulu diperhatikan, bukan membangun gedung yang tidak
jelas penggunaan dan pemanfaatannya.”
Hendra,
salah satu mahasiswa FKIP juga sangat
menyayangkan parkiran gedung E digusur. “Kita susah mencari tempat untuk
parkir. Tempat parkir di gedung D ini kan sempit sekali, sehingga saya lebih
memilih parkir di gedung E, tapi sekarang malah digusur lagi” ujarnya.
Akibat
penggusuran parkiran tersebut, mahasiswa kesulitan untuk parkir. Mahasiswa
dilarang untuk parkir di areal parkir gedung A karena diperuntukkan bagi dosen
dan pegawai. Mahasiswa hanya diperbolehkan parkir di parkiran gedung D. Namun
kapasitas parkiran gedung D tidak cukup menampung motor mahasiswa yang
jumlahnya ribuan. Beberapa mahasiswa nekad memarkirkan motor mereka di depan
gedung E meskipun keamanannya tidak terjamin.
Gedung serba guna yang rencananya akan dibangun
setinggi lima lantai ini merupakan gedung yang akan difungsikan untuk memajukan
pengembangan pendidikan tinggi dan dalam
rangka mengikuti perkembangan terkini dalam ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Selain
itu dari sekian Perguruan Tinggi Negeri hanya
unram yang tidak memiliki gedung serba guna. Pembangunan gedung serba guna ini
pun telah direncana sejak dulu.
Dr.
Wildan,M.Pd, Dekan FKIP saat ditemui Pena Kampus, menjelaskan bahwa ia mendukung pembangunan gedung serba
guna meskipun pembangunannya memasuki wilayah FKIP. Banyak manfaat yang akan
didapatkan oleh FKIP dari keberadaan gedung ini. “Yang paling dekat dengan
gedung ini kan FKIP, tentu kita
(FKIP-red) yang paling dekatlah yang akan lebih banyak menggunakannya. Baik itu
sebagai tempat kuliah maupun untuk kegiatan
mahasiswa.’’
Moh.
Syakroni, ketua Badan Eksekutif Mahasiswa FKIP mengatakan bahwa saat pelantikan
dekan beberapa waktu lalu, ia sempat mendengar tentang rencana pembangunan
gedung serba guna di samping FKIP. “Sebelumnya, pihak rektorat sendiri telah
melakukan koordinasi dengan dekan FKIP terkait pembangunan gedung serba guna
ini. Namun, kurangnya sosialisasi terhadap mahasiswa menimbulkan berbagai
asumsi dari mahasiswa sendiri terkait dengan penggusuran lahan parkir, “
terangnya.
Saat
ditanya sikap dari BEM sendiri terkait penggusuran lahan parkiran, Roni mengaku
pasrah. “Kita mau apakan lagi sekarang, itu sudah digusur dan pembangunan
gedung tersebut sudah disetujui langsung dari Pusat.’’ujarnya. (Nuri, Indi)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar