KTM Belum Jadi, Maba Sulit Akses Fasilitas Kampus - LPM Pena Kampus

Goresan Penamu Runtuhkan Tirani

Breaking

Rabu, 18 Desember 2013

KTM Belum Jadi, Maba Sulit Akses Fasilitas Kampus

Mataram (Pena Kampus) - Terlambatnya pemberian Kartu Tanda Mahasiswa (KTM) merugikan mahasiswa baru (maba). Pasalnya,  tanpa KTM Maba kesulitan meminjam buku di Perpustakaan, meminjam proyektor untuk kuliah dan sulit melakukan pengobatan ke Poliklinik Unram.
Hingga memasuki Bulan keempat perkuliahan, Maba Universitas Mataram belum memiliki KTM. Keterlambatan pendistribusian KTM tidak hanya terjadi di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP), namun di semua Fakultas di Unram. Menurut Kepala Bagian Registrasi Unram, Trisnayati, keterlambatan pendistribusian KTM karena masih ada data-data Maba yang kurang lengkap. Pihak Program Studi (Prodi) dan Fakultas belum melengkapi data mahasiswa, sehingga bagian Registrasi selaku pihak yang mengurus pembuatan dan pendistribusian KTM kesulitan melakukan pencetakan KTM untuk maba. Dari bagian Registrasi menjanjikan pemberian KTM paling lambat sebelum semester ganjil. “Pembuatan KTM bukanlah perkara yang mudah. Namun semester depan semua sudah bisa dibagikan kepada mahasiswa baru terangnya.
Beberapa mahasiswa menuding keterlambatan pembuatan KTM mahasiswa baru disebabkan banyaknya jumlah mahasiswa baru yang diterima Unram pada tahun ini, terutama mahasiswa baru jalur mandiri. Namun Pihak registrasi Unram membanah hal tersebut. Keterlambatan ini menurut Trisnawati lebih disebabkan karena adanya penambahan data yang harus diisi oleh mahasiswa baru yaitu data untuk penerapan kebijakan uang kuliah tunggal (UKT).
Selain masalah data UKT, Trisnawati juga menyebut waktu pendaftaran ulang mahasiswa baru yang bertahap-tahap sampai pendaftaran mandiri berakhir, menjadi faktor keterlambatan KTM ini. Seperti yang diketahui, proses daftar ulang mahasiswa baru masih berlangsung sampai hari pertama ospek universitas.
Proses pembuatan KTM berawal dari  biodata yang diisi  oleh mahasiswa baru. Setelah itu data tersebut dipisahkan menurut fakultas dan prodinya. Lantas, data tersebut dicek ulang untuk memastikan kelengkapan datanya. Barulah kemudian data-data tersebut dapat dikirim ke percetakan. “Setelah dicetak, pihak kami akan menyesuaikan lagi data yang sudah dicetak di KTM dengan data di berkas secara manual,” ungkap Trisnawati.                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                               
Saat ditanyakan mengenai solusi bagi mahasiswa baru sebelum KTM selesai, pihak Registrasi mengatakan, maba dapat membawa surat kwitansi pembayaran SPP dan menunjukannya ke petugas perpustakaan, perlengkapan, ataupun poliklinik.  Maba yang ingin meminjam buku diperpustakaan atau berobat ke Poliklinik cukup menunjukkan kwitansi pembayaran SPP.
 Namun, sangat disayangkan kebijakan ini belum disosialisasikan kepada seluruh mahasiswa baru. Hal ini dilihat dari ketidaktahuan maba akan kebijakan tersebut. “Saya tidak tahu harus menunjukkan kwitansi, sebab petugasnya tidak meminta sih” terang salah satu maba yang pernah datang meminjam buku perpustakaan di UPT.
Selain itu, Syaripuddin, salah seorang maba mengaku kesal dengan keterlambatan pemberian KTM ini. “Katanya akan diberlakukan satu jalur di awal 2014, tetapi mahasiswa baru belum dapat KTM. Sementara untuk dapat akses masuk membutuhkan KTM/ID card. Jangan membuat ide yang luar biasa tetapi melupakan hal-hal kecil seperti KTM,” terangnya.
Kepala Bagian Kemahasiswaan FKIP UNRAM, M. Tasrif mengaku belum menerima KTM dari rektorat. “Memang dari tahun ke tahun, FKIP langganan telat, termasuk untuk masalah KTM.’’ Saat ditanya penyebab keterlambatannya, Tasrif  mengaku tidak tahu menahu alasan atas keterlambatan KTM Maba. ”Kami tidak dapat memprediksi kedatangan almamater ataupun KTM, kami hanya menunggu jadi dari pihak Rektorat, dan juga hanya mendistribusikan ke tiap-tiap mahasiswa setelah sampai, terang pria asal Bima tersebut.
FKIP memiliki kebijakan yang berbeda untuk menangantisipasi keterlambatan pendistribusian KTM ini. Kebijakan ini berbeda dengan kebijakan yang ditelurkan oleh pihak rektorat. ‘’Kemahasiswaan FKIP mempunyai kebijakan sendiri yang berbeda dengan pihak Rektorat. Kami sudah menyediakan SKMK (surat keterangan masih kuliah) sebagai bahan pertimbangan. Jadi mahasiswa yang ingin meminjam buku atau berobat ke Poliklinik dapat langsung memintanya di Kabag Kemahasiswaan, terangnya.
Sementara itu, untuk pembagian almamater maba di FKIP, hanya sebagian maba saja yang sudah dapat. Dari jalur Seleksi Bersama Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBNMPTN) baru 272 mahasiswa yang sudah mendapatkan almamater.  Sedangkan dari  jalur mandiri belum ada yang mendapatkan almamater.

Dari  pihak Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Rangga selaku koordinator divisi Pelayanan Publik mengaku  belum menerima keluhan dari mahasiswa mengenai permasalahan KTM ini. Menurutnya, BEM tetap mencari tahu apa saja fasilitas maba seperti, KTM yang masih tersendat. ”Kami sudah cek ke pihak birokrasi FKIP, dimana masalah keterlambatan KTM ini memang datang dari pihak Rektorat. Seharusnya, fasilitas pertama yang didapat maba adalah KTM. KTM yang sebagai identitas kita sebagai mahasiswa sangatlah penting peranannya. Jadi kita berharap semoga pemberian KTM ini cepat dilakukan untuk kenyamanan dan fasilitas mahasiswa khususnya maba dalam mendapatkan hak-haknya di kampus kita yang tercinta ini.’’ (Atin,Nurfa,Aya ko,Azizah)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar