Ospek mahasiswa baru 2014 yang dipusatkan di Arena Budaya Unram dengan dua gelombang dan dua rangkaian acara. Sebagai contoh lulusan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). “Karena jumlah mahasiswa baru ini banyak, maka kita pecah menjadi dua gelombang untuk mengefektifkan kegiatan yang juga terbagi menjadi dua, yakni Training ESQ sehari dan Ospek dua hari,” jelas Sunarpi selaku Rektor Unram saat penyampaikan pidato di Arena Budaya (11/8).
Mahasiswa Baru (Maba) lulusan SBMPTN mendapatkan jadwal Training ESQ pada 6 dan 7 Agustus 2014. Dilanjutkan dengan Ospek pada 11 hingga 12 Agustus dan 13 hingga 14 Agustus 2014. Rangkaian acara tidak jauh beda dengan Maba lulusan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) yang mengikuti rangkaian pada 14 hingga 17 Juli 2014.
Namun, pembagian waktu Ospek tersebut ternyata menimbulkan ketimpangan yakni dalam menyebaran informasi. Seperti diungkapkan oleh salah satu Maba, Zahrah dari Fakultas Pertanian Jurusan Agribisnis, yang mendapatkan informasi dari temannya.
Adapun informasi banyak didapat dari beberapa media sosial, seperti Group Facebook INFO MABA UNRAM 2014 yang dibuat oleh mahasiswa angkatan 2012 asal Fakultas Ekonomi, Abdul Ghofur. Dilansir oleh Pena Kampus melalui telepon (14/8), ia mengaku bahwa pembuatan group tersebut atas inisiatif dirinya agar Maba dapat mengakses informasi lebih luas.
“Informasi yang di-share di group ini berasal dari rektorat setelah saya wawancara juga ke rektorat, jadi tidak mungkin dari saya sendiri. Ada juga yang share info dari web Unram ke group ini,” jelas mahasiswa semester lima ini. Selain dari Facebook, adapun Fakultas Kedokteran (FK) Unram memiliki group khusus di Blackberry Messenger (BBM) untuk menyebarkan informasi Ospek; seperti yang terungkap dari Maba FK, Anna Yulfa Syafitri.
Pungutan Liar Berkedok Ospek
Sistem Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang telah diterapkan Unram sejak 2013, ternyata masih menyisakan permasalahan Maba 2014. Maba kebingungan terkait penarikan uang kuliah diluar UKT yang telah dibayar mahasiswa.
Berdasarkan Peraturan Menteri (Permen) Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 55 Tahun 2013 Tentang Biaya Kuliah Tunggal dan Uang Kuliah Tunggal pada Perguruan Tinggi Negeri di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, tidak membolehkan penarikan dalam bentuk apapun selain diluar UKT, dalam Pasal 5 yang berbunyi, “Perguruan tinggi negeri tidak boleh memungut uang pangkal dan pungutan lain selain uang kuliah tunggal dari mahasiswa baru program Sarjana (S1) dan program diploma mulai tahun akademik 2013– 2014.”
Jikalau ada pungutan di luar UKT, dengan jelas menjelaskan dalam Pasal 6 bahwa, “Perguruan tinggi negeri dapat memungut di luar ketentuan uang kuliah tunggal dari mahasiswa baru program Sarjana (S1) dan program diploma nonreguler paling banyak 20 (dua puluh) persen dari jumlah mahasiswa baru mulai tahun akademik 2013 – 2014.” Namun di lapangan, lulusan SNMPTN dan SBMPTN yang termasuk ke dalam mahasiswa program regular tetap dipunguti biaya d luar UKT.
Terkait persoalan tersebut, Kepala Bagian (Kabag) Kemahasiswa Unram, Abdul Faruq, saat ditemui Pena Kampus di ruangannya (13/8) menjelaskan penarikan tersebut dilakukan karena panitia Ospek kekurangan dana. “Kami lakukan itu karena panitia kekurangan dana untuk membiayai Ospek. Hal itu dikarenakan mahasiswa baru sebesar lima puluh persen membayar di grade satu (Rp 500.000,-),” jelasnya.
Jika merujuk Permen di atas, dengan alasan apapun, penarikan di luar UKT yang telah dibayarkan oleh mahasiswa termasuk pungutan liar. Fakta yang ditemui Pena Kampus dalam Surat Edaran Nomor 8077/UN18/KU/2014 tentang pemberitahuan Grade UKT yang saat ini belum final total biayanya, juga Biaya ESQ dan Orientasi serta biaya kebutuhan mahasiswa baru sebesar Rp 400.000,-, adalah keputusan itu keluar setelah Ospek Maba lulusan SNMPTN selesai. Begitu pun dengan Maba lulusan SBMPTN yang mendapat info saat akhir acara mengikuti Training ESQ gelombang pertama pada 6 Agustus 2014 pukul enam sore.
Karena ketumpangtindihan kebijakan tersebut, banyak Maba lulusan SNMPTN yang telah menjalani Ospek kebingungan untuk membayar. Bahkan pada Ospek Maba lulusan SBMPTN, pada saat pengarahan Ospek (3/8), pihak rektorat dengan jelas mengatakan bahwa ospek ini gratis, namun pada saat Ospek berlangsung tiba-tiba mahasiswa diwajibkan untuk membayar ospek. Seperti keterangan Maidina Anggi, mahasiswi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi yang mengaku kaget dengan informasi mendadak tersebut. “Kemarin temen-temen lulusan SNMPTN gratis, kok kita bayar? Jadi aneh,” terangnya. (ild/ayko/and)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar