Stadium General di Universitas Mataram - LPM Pena Kampus

Goresan Penamu Runtuhkan Tirani

Breaking

Senin, 27 April 2015

Stadium General di Universitas Mataram

MATARAM, Pena Kampus - Indonesia merupakan negara yang juga memiliki hubungan di luar Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), yang membuat Indonesia harus tetap waspada dengan berbagai jenis ancaman yang akan datang entah itu dari hubungan yang sudah terjalin maupun tidak. Berkenaan dengan diselenggarakannya Konfrensi Asia Afrika (KAA) di Jakarta, di Lombok sendiri diadakan sebuah Stadium General yang bertemakan “Perlindungan WNI di Luar Negeri: Isu-isu Kontemporer” (24/4) di Universitas Mataram (Unram) dengan pemateri Dr. Lalu Muhamad Iqbal (Direktur Perlindungan WNI dan BHI, Kementrian Luar Negeri); Yusron Ambary (Ketua Tim Evakuasi WNI dari Yaman); Taufik Andrie (Direktur Yayasan Prasasti Perdamaian).

Suasana penyelenggaraan acara yang berkaitan dengan masalah negara di luar negeri yang disampaikan dengan cara yang bersahabat dan membeikan penjelasan plus pemaparan tentang permaslahan yang dihadapi Indonesia di luar, sangat menyedot perhatian mahasiswa, menarik memang karena kita tengah membahas masalah hubungan negara, dimana kita ketahui bahwa permasalahan Warga Negara Indonesia (WNI) yang menerima peradilan di Negara lain sering terjadi, dan tak sedikit dari WNI ini yang meregang nyawanya di negara seberang. Permaslahan ini memang yang  paling serin kita lihat diberita-berita nasional kita, dan salah satu contohnya sekarang kita lihat bahwa WNI kita yakni Karni yang telah di hukum mati di negara sahabat (Arab Saudi). Sudah menjadi hal pasti bahwa masalah ini di tangani oleh pemerintah negara pada khususnya kementrian luar negeri, dan memang kita lihat bahwa sanya pemerintah RI telah mengusahakan negosiasi dengan negara tersebut, namun pada akhirnya memang itulah yang terjadi, Hukum di Negara itu memang seperti itu, snguh tajam dan terpidana tetaplah akan diadili, yang salah tetaplah salah. Berbeda jauh memang dengan Indonesia. Meski begitu, kita telah melihat upaya yang dilakukan kementrian kita namun begitulah adanya.

Bukan hanya maslah WNI yang terancam hukuman mati di negeri sahabat, namun ada kasus yang juga terkuak mengenai WNI yang ingin memasuki Islamic State Irak and Sirya (ISIS) yang di Indonesia sendiri lebih dikenal dengan NISI. Ya, ternyata tidak sedikit pula WNI yang tertarik dengan keanggotaan yang banyak di kabarkan oleh pihak ISIS. Banyak ternyata WNI yang ingin mendaftar sebagai anggota ISIS, karena di iming-imingi masuk surge (jihad). Seperti beberapa waktu lalu, bahwa ada sekitar 16 WNI tertangkap tangan akan menyelundup pergi ke Sirya melalui Turki untuk bergabung dalam ISIS, karena ya itu tadi, mereka Ingin ikut berjihad dan ingin masuk surga. Seperti yang dipaparkan oleh Taufik Andrie dalam penyampaiannya mengatakan bahwa diantara semua kalangan yang painng banyak terjerumus dan cepat direkrut dalam keanggotaan ISIS yakni Mahasiswa. Sungguh tak dapat di percaya memang, namun begitulah pada kenyataannya.

Selain permasalahan WNI seperti masalah Hukuman mati dan ISIS, kini Kementrian Luar Negeri juga tengah mengurus permasalahan WNI di negara konflik. Ya, memang masih sangat hangat, konflik antara Yaman dengan Iran yang tengah menggebu-gebu. Pemerintah kita di sini mengambil tindakan cepat dengan karena banyaknya WNI di Yaman yang tengah study ataupun bekerja. Kementiran RI langsung mengerahkan Tim evakuasi yang di pimpin oleh Yusron Ambary ke Yaman untuk menjemput santri-santri Indonesia yang berada di sana. Dan “Alhamdulillah kami telah berhasil memulangkan sekitan 1000  orang warga Indonesia dan beberapa dari Warga negara asing,” ujar Yusron pada penyapaiannya di Studium General.

Pemerintah kita memang telah berusaha untuk menyelesaikan permaslahan warga negaranya, namun meski telah berjuang sangat keras hukum tetaplah hukum. Hukum memang harus ditegak kan. Pemerintah telah berusaha menjamin namun tetap saja akan kalah karena hukum itu berlaku tetapi tak sedikit pula bahwa pemerintah juga berhasil menjamin WNI di negara sahabat. Maslah-maslah kontemporer ini memang menarik di bicarakan karena menyangkut negara dan juga khalayak banyak pada umumnya. Begitulah pembahasan yang terlontar pada stadium ini dan antusias mahasiswa di Universitas mataram sangatlah baik. (sm)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar