Teater
EGO: “Selamat Ulang Tahun ke-32 Teater
Putih!”
Mataram (Pena Kampus)—(25/9) Teater Economist Goes to Opera (EGO) Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya (FEB Unibra) Malang mengadakan pentas
keliling di Mataram. Bekerjasama dengan Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas (UKMF)
Teater Putih Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mataram (FKIP
Unram), pentas yang bertempat di Arena Budaya Unram ini dimulai pukul 19.30
wita.
Disutradarai Pradana Abi Dharma, Teater EGO membawakan naskah Orkes Madun Alias Madekur
dan Tarkeni karya Arifin C. Noer. “Melalui naskah ini, kami ingin melakukan
kritisi kepada para orangtua, intinya kegagalan orangtua dalam pengarapan yang
tinggi terhadap anak mereka,” jelasnya. Naskah ini menceritakan kisah mimpi
besar orangtua yang digantungkan ke anak-anak. Bahwa kelak anak mereka harus
menjadi orang besar; seperti menteri dan sebagainya. Mereka tidak mentolerir
kemampuan anak sehingga akhirnya sang anak berfikir untuk menjadi seorang nabi.
Kegilaan dalam naskah non-realis ini
membuat para penonton, yang malam itu kebanyakan mahasiswa FKIP Unram, menguras
otak untuk menerka makna di setiap adegannya. Dengan persiapan selama tiga
bulan, mereka berhasil melibatkan emosi penonton dalam pementasan—menegajak penonton
seolah-olah sebagai pengikut “Sang Nabi”.
Ditemui di sisi penonton, Taufik Mawardi
selaku ketua UKMF Teater Putih, mengaku sangat senang dengan kedatangan Teater
EGO. Mereka pun menjadikan pementasan sanggar dari Malang ini sebagai rangkaian
kegiatan ulang tahun yang ke-32. Dikonfirmasi mengenai komunikasi aktif antar
sanggar teater mahasiswa se-Indonesia, laki-laki yang akrab disapa Opik ini
menjelaskan bahwa ada temu teater mahasiswa nusantara (Temu Teman) setiap
tahun. “Tapi, ya, kawan-kawan tahu sendiri,
lah. Untuk hadir di sana, dengan
kampus yang seperti ini, mustahil kami bisa ikut pertemuan itu setiap tahun.
Padahal link informasi sangat pesat
di sana,” terangnya.
Salah satu hasil dari pertemuan tersebut
adalah silaturrahim yang terjalin antar sanggar kampus dan kehadiran Teater EGO
di Mataram cukup menjadi bukti. Sama halnya dengan Opik, Abi pun menanggapi
sepinya izin komunikasi antar sanggar kampus dikarenakan minimnya keterlibatan
pihak kampus dalam mendukung kegiatan mereka. Meski demikian, ia tetap optimis
bahwa teater mahasiswa akan memberikan kontribusi dan prestasi yang menjanjikan
bagi kampus, baik di Universitas Brawijaya maupun Universitas Mataram. Di akhir
pementasannya, mereka menutup dialog dengan pemadaman lampu sorot sekejap, dan
kembali menyala sembari mengucapkan selamat ulang tahun yang ke-32 untuk Teater
Putih.
“Aku
Cinta Padamu”
Semalam setelah pementasan Teater EGO,
acara ulang tahun dilanjutkan dengan spanduk berwarna hijau meriah di depan
pintu masuk Arena Budaya Unram (26/9). Dekorasi antik dari bambu dengan lilitan
temali putih dan “kertas harapan” di tiap ujungnya menghiasi sudut gedung.
Seperti telah menjadi tradisi bahwa kertas harapan tersebut disajikan bagi para
tamu undangan yang ingin memberikan kesan dan pesan untuk UKMF tertua di Kampus
Putih ini.
Pagelaran seni komplit dimulai sejak pukul 19.30 wita. Meski tidak menampilkan
pentas, namun unsur seni telah terangkul oleh pembacaan puisi, tari, perkusi,
dan pantomim. Dekorasi sayu membuat para tamu undangan seolah sedang berada di
dalam kotak manisan. Romantis. Kehangatan semakin terasa saat malam semakin
larut. Dihadiri oleh senior beserta sanak famili menjadi bukti kesolidan pegiat
seni FKIP ini. Sebagai penutup acara, penonton disuguhkan lantunan lagu “kebangsaan”
Teater Putih; Aku Cinta Padamu karya Iwan Fals. (ild)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar