Peringatan Sumpah Pemuda Dibuka dengan Lagu Parpol

Mataram, Pena Kampus — Hari Sumpah Pemuda yang diperingati setiap 28 Oktober merupakan salah satu hari besar nasional bagi warga Negara Indonesia. Makna Sumpah Pemuda sendiri untuk menyatukan semua perbedaan agar menjadi satu, lebih khususnya kepada para pemuda.

Sejumlah anggota Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah (HMPS Bastrindo) menyelenggarakan Hari Sumpah Pemuda yang berlokasi di belakang Gedung B Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) pada Jumat (28/10) tadi.

“Kegiatan ini sebagai bentuk peringatan kepada pemuda secara umum bahwa bangsa kita sekarang sedang mengalami krisis. Jadi, kita sebagai generasi penerus supaya mampu menyukseskan bangsa.” tandas Ismail Khalik selaku Ketua HMPS Bastrindo.

Kendati kurang mendapat dukungan dari pihak birokrasi seperti penyediaan sound system maupun tempat penyelenggaraan, namun acara yang berlangsung selama kurang lebih tiga puluh menit itu juga dimeriahkan dengan pementasan teatrikal, pembacaan puisi, dan menyanyikan lagu Indonesia Raya serta pembacaan Sumpah Pemuda.

Perayaan dibuka dengan khidmat oleh beberapa mahasiswi yang menyanyikan ‘Indonesia Jaya" yang merupakan lagu pemenangan untuk pasangan bakal calon presiden yang diusung oleh salah satu parpol pada pemilihan presiden 2014 lalu. Beberapa mahasiswa yang mengetahui lagu tersebut pun ikut serta bersenandung mengikuti alunan gitar yang mengiringi lagu. “Kita memang memilih lagu yang sesuai sama konsep acaranya, makanya kita pilih lagu itu.” ujar salah satu panitia kegiatan. Akan tetapi, ketika ditanyai melalui sambungan telepon, Ia mengaku tidak mengetahui bahwa lagu tersebut merupakan lagu salah satu partai politik karena pertimbangan esensi lagu yang sangat sesuai dengan perayaan Sumpah Pemuda.

“Kegiatan ini seharusnya ikut dilaksanakan oleh mahasiswa-mahasiswa program studi PPKN karena mereka yang lebih tahu tentang ini. Jadi, saya rasa, mereka juga seharusnya bisa mengadakan kegiatan untuk memperingati hari Sumpah Pemuda. Seminar, misalnya.” komentar Rina Rabiah, salah satu penonton acara tersebut.

Fatahulloh, salah satu mahasiswa Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah (PBSID) semester tiga yang juga ikut berpartisipasi dalam pementasan teatrikal, berharap agar pihak-pihak yang berwenang dapat melakukan tindakan nyata untuk kepentingan mahasiswa.

Senada dengan Fatah, Wisnu, mahasiswa PBSID semester satu yang juga turut andil dalam pementasan teatrikal mengaku puas dan bangga atas perayaan tersebut. Wisnu menambahkan bahwa kegiatan tersebut mendapat antusias yang cukup besar dari mahasiswa FKIP Unram. (Md)