Pentung ke-36, TP Membukanya dengan Do'a Bersama untuk Bima - LPM Pena Kampus

Goresan Penamu Runtuhkan Tirani

Breaking

Rabu, 28 Desember 2016

Pentung ke-36, TP Membukanya dengan Do'a Bersama untuk Bima

Mataram, Pena Kampus- Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas (UKMF) Teater Putih (TP) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Mataram (Unram) mengadakan kegiatan Pentas Tunggal atau yang biasa disebut pentung yang ke-36  bertempat di Taman Budaya Provinsi NTB. Pentas ini berlangsung selama dua hari (23-24/12) dengan lakon Dalimin karya Iman Ma’arif yang disutradarai oleh Rapi Renda.

Pentung merupaka salah satu program kerja inti tahunan UKMF TP yang terbesar, hal ini dikarenakan persiapan yang lebih panjang dibandingkan pentas-pentas yang lain, yakni selama tujuh bulan. Sesuai namanya, Pentas Tunggal, lakon drama yang ditampilkan hanya satu saja. Lalu Muhammad Ziadi Putra selaku pimpinan produksi mengatakan bahwa  Pentung ini ada ketika awal-awal berdirinya TP, tepatnya sebelum UKMF TP disahkan keberadaannya. Hal itu menyebabkan usia Pentung lebih tua dibandingkan dengan usia TP (33 tahun). Untuk pelaksanaannya yang diadakan dua kali dalam satu periode kepengurusan yakni di pertengahan periode kepengurusan dan menjelang akhir kepengurusan dengan nama Pentas Akhir  Tahun.

Pementasan dimulai dengan pembacaan sinopsis lakon yang akan dipentaskan kemudian berlanjut ke acara inti. Namun sebelum itu acara dibuka dengan doa bersama untuk saudara-saudara di Bima yang dipimpin oleh Ketua Umum TP, Sabahul Masani.

“Sebenarnya hanya pentas tunggal saja, tapi karena ada dari kawan-kawan kita yang terkena banjir di Bima maka kami menyempatkan sejenak untuk berdoa supaya dimudahkan segala urusan oleh Allah SWT.” Tuturnya ketika ditemui di luar area pementasan.

Menurut Sinta Anggraeni, salah satu penonton Pentung , ia mengatakan bahwa doa bersama yang dilakukan sebelum pentas dimulai dinilai baik sebagai wujud partisipasi terhadap saudara-saudara yang ada di Bima sana. Dia sendiri tidak menyangka akan dibuka dengan doa bersama tersebut.

Saat ditanyai seputar pelaksanaan Pentung yang dilaksanakan selama dua hari dengan lakon yang sama, Ziadi menjelaskan bahwa untuk hari kedua lakon yang ditampilkan sama dengan hari yang pertama. Menurutnya, itu dilakukan agar yang belum menonton pementasan pada hari pertama bisa menontonnya pada hari kedua.  Ini adalah salah satu keistimewaan dari Pentung ini sendiri.

Kendala yang sering dialami setiap kegiatan pentung diadakan adalah kesulitan mendapatkan gedung untuk tempat pementasan. Sedangkan dari pemain sendiri, seperti yang diungkapkan oleh Beny Ilyas yang berperan Kamarudin dalam lakon Dalimin bahwa kendala yang dialami adalah munculnya rasa bosan di minggu-minggu terakhir menjelang pementasan akan berlangsung, ini dikarenakan proses latihan dan persiapan yang memakan waktu yang lama. (Ida)

                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                       

Tidak ada komentar:

Posting Komentar