Ikuti Kuliah Umum Sandiaga, Mahasiswa Saling Dorong di Pintu Masuk Dome - LPM Pena Kampus

Goresan Penamu Runtuhkan Tirani

Breaking

Jumat, 06 September 2019

Ikuti Kuliah Umum Sandiaga, Mahasiswa Saling Dorong di Pintu Masuk Dome

Suasana kuliah umum kewirausahaan dengan pemateri Sandiaga Salahudin Uno dan Mahfudz di gedung Dome Unram


Mataram, Pena KampusRatusan  mahasiswa rela berebut dan saling dorong di pintu masuk Dome demi bisa menghadiri kuliah umum kewirusahaan dengan tema “Inspirasi Bisnis Mahasiswa bersama Sandiaga Salahuddin Uno dan Mahfuz. Kegiatan tersebut berlangsung di gedung Dome Universitas Mataram (Unram) pada Kamis (29/08).

            Mahasiswa terlihat antusias menunggu kedatangan Sandiaga. Hal ini terlihat dengan ramainya mahasiswa yang memenuhi tempat registrasi sejak pukul 07.00 WITA. Tidak hanya itu, para peserta kuliah umum saling dorong untuk dapat melakukan registrasi. Keadaan semakin tidak kondusif karena beberapa mahasiswa bahkan nekat mendorong pintu masuk Dome dan terjadilah aksi saling dorong untuk bisa memasuki dan mendapatkan tempat duduk di dalam ruangan.

           Acara yang memang hanya dipersiapkan untuk mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) ternyata juga diikuti oleh mahasiswa dari fakultas lain di Unram, sehingga peserta melebihi kapasitas tempat duduk yang ada di Dome. Banyak mahasiswa terlihat duduk di tangga dan lantai. “Kami sangat kewalahan, karena acara ini dipersiapkan hanya dari kemarin sore. Kita benar-benar cukup kewalahan dengan kejadian seperti tadi”, tutur Khanda,  tim penyelenggara dari pihak Sandiaga.

Tidak hanya dari penyelenggara yang kewalahan, namun peserta kuliah umum juga mengeluhkan tata cara registrasi yang cukup kacau. Saya sangat kecewa dengan tata cara registrasi yang kurang maksimal dikarenakan kita sebagai mahasiswa khususnya FKIP kekurangan kursi karena diisi mahasiswa fakultas lain. Sebenarnya saya sangat antusias karena kita sebagai anak milenial jelas ingin mendapat ilmu usaha dari senior milenial, karena dari media-media kita tau bahwa dia adalah pengusaha milenial dan itu membuat saya interest sekali”. Ujar Ikrom, salah satu mahasiswa FKIP.

Sebelum Sandiaga Uno datang, waktu diisi oleh Mahfuz, seorang pendiri Pesantren Online yang lahir di Lombok. Pemateri memaparkan apa arti kesuksesan bagi dirinya juga menanyakannya pada sejumlah mahasiswa sebagai games dengan hadiah tiga buah buku. Mahasiswa terlihat begitu antusias sehingga berteriak-teriak agar dapat menjawab pertanyaan tersebut.

Namun demikian, saat Sandiaga mulai memasuki gedung sekitar pukul 12 siang, mahasiswa berlari ke arah Sandiaga dengan aksi saling dorong-mendorong hingga membuat riuh suasana. Mahasiswa terlihat  duduk menumpuk di depan panggung hanya untuk berburu foto bersama Sandiaga  sehingga waktu penyelenggaraan kuliah umum menjadi tidak efektif. Padahal Sandiaga  hanya memiliki waktu satu jam saja untuk mengisi materi di Unram dan selanjutnya akan mengisi di tempat lain.

Dalam kuliah umum tersebut Sandiaga menyampaikan bahwa lulusan milenial minimal mempunyai pekerjaan sesuai dengan kemampuan dan maksimal bisa membuat lapangan pekerjaan. Terlebih dari mahasiswa yang sudah dan mau bergelut dalam bidang usaha harus banyak bersabar. “Dulu saya adalah korban PHK tapi saya bersabar. Saya kira musibah tapi itu adalah jalan Allah SWT yang memberikan berkah kepada saya, dan alhamdulillah sampai hari ini saya telah membuka 30.000 lapangan pekerjaan,tuturnya. Sandiaga berharap kepada mahasiswa supaya mereka juga bisa membuka usaha dari yang kecil sampai yang besar. “Saya yakin kalian bisa menjadi pengusaha dengan konsep 5W+1H dan banyak-banyak bersukur. seorang pengusaha yang sukses harus bisa melihat tantangan dan harus tetap bersukur karena itu adalah peluang”. 

Pada akhir acara kuliah umum Sandiaga berkata, “Membangun bisnis itu harus bersama-sama (bersilaturrahim), bersama adalah kunci sukses. Bersilaturrahim mempunyai dua mukjizat yaitu panjang umur dan limpahan rizki. Jadi jika sudah bersilaturrahim besama teman-teman di sekeliling kita maka ini adalah cara yang mungkin membangun usaha. Saya membangun usaha dengan bersilaturrahim. Ingat bisnis itu seperti roda, kadang di atas kadang di bawah, jadi kita harus siap-siap mengalami tantangan yaitu kegagalan dan kuncinya adalah bersabar”. (dev/ran)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar