Suasana mengabadikan momentum dengan foto-foto bersama para tamu undangan dan jajarannya, sekaligus penyerahan cindera mata. |
Mataram, Pena Kampus - Satu tahun pasca gempa, KMHDI (Kesatuan Mahasiswa
Hindu Dharma Indonesia) mengadakan Diklat Jurnalistik Nasional (Dikjurnas)
bertempat di ballroom Hotel Vaganza, Mataram dengan harapan mampu menunjukkan
bahwa Lombok tidak lagi pada keterpurukan yang patut diapresiasi.
Setahun pasca gempa, Lombok sudah bangkit dan siap menjadi tuan
rumah Dikjurnas. Pada saat Mahasabe di Jogyakarta tahun 2018 lalu, terjadi
gempa parah di Lombok. Bahkan beberapa kader KMHDI terjebak di Lombok Utara.
“Pada saat itupun, KMHDI Lombok menyatakan siap, satu tahun pasca gempa sudah
siap menyambut KMHDI Indonesia. Akhirnya, tahun ini terwujud dan sangat patut
diapresiasi meskipun tadi sempat ada prank masalah pemadaman listrik
karena di NTB sedang terjadi pemadaman bergilir,” tutur Ketua Presedium
Pimpinan Pusat KMHDI I Kadek Andre Nuaba pada saat sambutan pembukaan pada Jumat,
(15/11)
Ni Ketut Sumiati selaku ketua panitia mengungkapkan bahwa,
“Dikjurnas Nasional KMHDI ini diselenggarakan di Lombok, tepatnya di Ballroom
Hotel Vaganza. Dikjurnas ini ditetapkan saat Mahasabe dan Raformase ke-11 di
Yogjakarta,” jelas Sumiati
Kegiatan Dikjurnas ini dilaksanakan dari tanggal 15 sampai 18
November 2019. Adapun rangkaian kegiatan ini terdiri dari kuliah umum pada
jumat (15/11). Kuliah umum ini menghadirkan Anita Wahid dan Najwa Shihab
sebagai pemateri. Dilanjutkan dengan latihan Dikjurnas dari hari Sabtu
sampai Minggu (16-17/11). Selanjutnya, evaluasi dari Dikjurnas. Seluruh
rangkaian kegiatan diikuti oleh peserta pimpinan daerah dan pimpinan cabang
KMHDI seluruh Indonesia. Acara terakhir yaitu kunjungan ke wisata yang
dilaksanakan di Beach Mandalika yang menjadi buruan di Lombok.
Dikjurnas akan praktek turun ke lapangan yang berlokasi di Lombok
Utara. Tujuannya adalah untuk menunjukan kepada masyarakat luas bahwa
masyarakat di sana sudah bangkit dari keterpurukan kurang lebih satu tahun lalu.
Hal ini akan menjadi publikasi dengan membantu pemerintah Lombok baik itu dari sisi pariwisata maupun
pendidikan yang jauh dari kata tidak aman. Peserta Dikjurnas KMHDI
mempublikasikan tentang bagaimana proses kebangkitan masyarakat di sana.
Kegiatan Dikjurnas merupakan agenda nasional organisasi dalam bidang
media dan kejurnalistikan dengan tema “Literasi Digital di Era Disinformasi”
yang dilaksanakan oleh KMHD. Ada dua materi pokok dalam kegiatan ini, yaitu
Literasi Digital dan Turn Back Hoax. Untuk
materi Literasi Digital
disampaikan oleh Najwa Shihab selaku pemateri. Sedangkan, Turn Back Hoax
dipandu langsung oleh Anita Wahid.
Berdasarkan data dari Kominfo,
ada sekitar kurang lebih 800.000 situs penyebar hoax di Indonesia. Dari
sekitar 260 juta masyarakat Indonesia, 171 juta di antaranya adalah pengguna
aktif internet atau sekiranya 64,8 persen. Artinya, sekian lebih dari setengahnya
masyarakat Indonesia terancam menghadapi situasi terpapar berita-berita bohong.
Apalagi sekarang banyak media-media yang memproduksi berita hoax,
seperti kasus Pemilu serentak beberapa bulan lalu.
“Kebohongan
yang disampaikan berulang-ulang akan bisa menjadi sebuah kebenaran yang
dianggap oleh masyarakat. Apalagi yang menjadi trend dari teman-teman
yang membagikan link berita hanya melihat dari judulnya,” ucap Andre.
“Dulu
buku hanya diperuntukan hanya untuk para-para penguasa karena buku isinya ilmu pengetahuan. Siapa yang menguasai ilmu
pengetahuan maka dia yang menguasai dunia itu sendiri. Tapi saat ini,
digitalisasi dengan adanya revolusi 4.0, buku ada di Hp kita, tetapi mengapa
tingkat membaca kita kurang sehingga orang yang kurang membaca cenderung lebih
mudah untuk terbawa arus kebohongan. Untuk itu harapannya dari KMHDI tidak
hanya untuk kader tetapi seluruh peserta yang hadir bisa menjadi vioner untuk
melawan hoax, minimal tidak menyebarkan berita tersebut,” lanjutnya.
Sayangnya, Gubernur NTB tidak bisa menghadiri acara dan diwakili
oleh I Gede Ariadi dikarenakan masih dalam perjalanan pulang dinas bersama
wakil gubernur mengikuti rapat koordinasi pimpinan bersama dengan presiden yang
berlokasi di Sentul, Jakarta. Sekaligus penerimaan diva untuk anggaran NTB
tahun 2020. “Tibanya sore hari ini, beliau akan langsung ke Sumbawa dalam acara
maulid nabi di Labangka,” ungkap Ariadi.
(mil)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar