Kinerja KPRM Dipertanyakan, Pemira Terkesan Dipaksakan - LPM Pena Kampus

Goresan Penamu Runtuhkan Tirani

Breaking

Senin, 09 Desember 2019

Kinerja KPRM Dipertanyakan, Pemira Terkesan Dipaksakan



Mataram, Pena Kampus - Kinerja Komisi Pemilihan Raya Mahasiswa (KPRM) dipertanyakan sejumlahahasiswa. Pasalnya,  pendaftaran calon ketua Badan Eksekutif Mahasiswa dan Sekertaris Jendral BEM hanya berlangsung satu minggu.

Pada Technical Meeting Pemilu Raya (Pemira) BEM FKIP Unram 2019 pada Senin (9/12/2019) kemarin. KPRM FKIP Unram melakukan pencabutan nomor urut pasangan calon (paslon) ketua BEM dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) periode 2020.

Ketua KPRM FKIP Unram, Asrorul Hadi menyampaikan, pencabutan nomor urut paslon ini,  merupakan lanjutan dari serangkaian acara yang dilaksanakan KPRM dalam melaksanakan pesta demokrasi di FKIP Unram.

Katanya, pada tahapan sebelumnya sudah dilakukan tahapan sosialisasi, pendaftaran serta penyerahan berkas pendaftaran ketua BEM dan Sekjen BEM FKIP Unram.

Ada pun pencabutan nomor urut paslon ketua BEMD dan Sekjen dilakukan di sekretariat KPRM di gedung C lantai 2 FKIP, Unram dihadiri 20 orang masing-masing delegasi Organisasi Mahasiswa di lingkup FKIP Unram.

Dari pencabutan nomor urut BEM dan Sekjen BEM untuk  periode tahun 2020 ini, terdapat 2 paslon. Untuk pasangan calon nomor urut satu yaitu Fahrurrizal Umam-M. Yani, sedangkan pasangan calon nomor urut dua yaitu Nazar Amrullah-Muhidin Nasir.

Ditegaskan Asrorul, pencabutan nomor urut paslon ini, KPRM selaku lembaga yang ditugaskan mewadahi hak pilih mahasiswa juga membacakan peraturan kampanye.

Namun, terlepas dari itu, jika dilihat pembentukan anggota KPRM FKIP kurang pemberitahuan dan terkesan dipaksakan. Pada sisi lain, kinerja KPRM dalam melaksanakan tupoksinya juga sangat minim sosialisasi.

"Imbasnya, mayoritas mahasiswa FKIP juga tidak banyak yang mengetahui siapa pasangan calon BEM dan Sekjen BEM yang akan mereka pilih," ungkap Icha Mahasiswa semester III Prodi Kimia ini.

Menurutnya, padahal tantangan besar yang diemban KPRM dalam menjalankan tugasnya, terutama bagaimana meningkatkan partisipasi pemilih (mahasiswa) untuk terlibat aktif dalam proses pencoblosan.

Partisipasi Pemilih Rendah

Data yang dihimpun Pena Kampus, pada beberapa pemilihan sebelumnya, tingkat partisipasi mahasiswa FKIP Unram dalam pemilihan BEM dan Sekjen BEM FKIP masih minim. Pada pemilihan ketua BEM dan sekjen BEM FKIP pada tahun 2019, tercatat jumlah pemilih hanya 18% dari total mahasiswa FKIP saat itu.


"Angka ini sangat rendah untuk dapat dikatakan bahwa ketua BEM terpilih merupakan representasi dari mahasiswa FKIP," ungkap Icha. Pada realitasnya, ungkap Icha ini memang tidak dapat dilepaskan dari budaya apatis mahasiswa yang memang sudah mengakar.

Jika kinerja KPRM untuk beberapa hari ke depan sebelum hari pencoblosan tidak juga dievaluasi dan diperbaiki, maka  kata Icha, dapat dibayangkan seperti apa tingkat keterlibatan mahasiswa FKIP pada saat hari pencoblosan. "Tidak ada sosialisasi, tapi sudah cabut nomor urut saja. Ini kan terkesan pemaksaan," kata Icha.

"Mengingat pada pemilihan ketua dan sekjen BEM FKIP periode 2020 akan dilaksanakan bertepatan dengan jadwal Ujian Akhir Semester (UAS). Saya kira jika bertepatan dengan jadwal UAS ini sangat tidak tepat," ujar Mahasiswa Prodi Bahasa Inggris, Rifki Syahmi Tahir.

"Sosialisasinya kurang, ditambah lagi kalau sedang UAS kan nanti kita sibuk gitu, belum lagi tugas akhir banyak yang belum selesai, gimana kita mau nyoblos," ungkapnya.

Akan tetapi, lanjut Rifky, di sisi lain, jika tingkat partisipasi mahasiswa rendah, maka dapat dikatakan kinerja KPRM dipertanyakan.


Dalam sambutannya, paslon nomor urut satu yang diwikili oleh calon Sekjennya, M. Yani mengungkapkan bahwa pemilihan calon ketua BEMF dan Sekjen FKIP sebagai sarana membangun fakultas, selain itu ia mengharapkan agar mahasiswa FKIP agar tidak mudah terprovokasi. "Harapan saya, agar mahasiswa tidak terprovokasi dan tentunya pemilihan ketua BEM ini ya sebagai cara kita membangun," pungkasnya.

Di sisi lain, paslon nomor urut dua, yang diwakili calon ketua BEMF mengatakan bahwa pemilihan BEMF dan Sekjen FKIP sebagai suatu ajang menuju FKIP yang lebih baik ke depan. Ia juga menambahkan calon BEM FKIP harus melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar