WR II Unram Temui Massa Demo - LPM Pena Kampus

Goresan Penamu Runtuhkan Tirani

Breaking

Selasa, 25 Februari 2020

WR II Unram Temui Massa Demo


WR II (memegang toa)

Mataram, Pena Kampus – Wakil Rektor II Prof. Kurniawan Universitas Mataram (Unram) turun menemui massa pendemo dan meminta mahasiswa yang demo untuk duduk diskusi bersama guna menyelesaikan permasalahan yang dituntut oleh sejumlah mahasiswa yang ada di Unram(24/2). 

Dari pagi hingga siang, seruan aksi mahasiswa yang mendemo di Gedung Rektorat Unram tetap menjaga rapat barisan sampai WR II turun menemui massa. 

Ratusan mahasiswa yang turun aksi tersebut meminta pihak Rektorat untuk menindak lanjuti kasus dugaan kekerasan aparat keamanan kampus (satpam) Unram terhadap mahasiswa yang dilakukan pada Rabu (19/2).

Selain itu, dalam orasi ilmiah yang disampaikan oleh massa, massa menuntut pihak Rektorat Unram mengusut tuntas kasus penilepan uang Bidik Misi oleh oknum yang tidak bertanggungjawab, menolak birokrasi yang bersifat otoriter, bahkan mereka meminta untuk mencopot jabatan WR IV Unram karena diduga memprovokasi satpam untuk melakukan tindak kekerasan terhadap mahasiswa. 

Sebelum massa aksi mampu menerobos masuk ke halaman Rektorat Unram, massa aksi sempat dihadang oleh satpam, karena dinilai aksi yang dilakukan oleh mahasiswa tidak rasional. 

Fajar selaku korlap berkata, “satpam berusaha menghadang kita, mereka menutup akses pintu masuk halaman rektorat sebelah timur dan mereka berusaha menghalangi massa, mereka bilang tidak rasional, mereka takut kita melakukan tindakan anarkis dan melakukan keributan,” ungkap Fajar.

Meskipun massa aksi dijaga ketat oleh pihak keamanan kampus, massa aksi tetap terbib melakukan orasi ilmiah di teras Gedung Rektorat Unram, sampai WR II turun menemui massa untuk berdiskusi menyelesaikan permasalahan atas tuntutan mahasiswa terhadap pihak rektorat Unram.  

Kurniawan sangat menyesali tindakan kekerasan yang dilakukan oleh pihak keamanan kampus terhadap beberapa mahasiswa yang orasi di jalan saat kunjungan wakil presiden Republik Indonesia  di Universitas Mataram pada (19/2) lalu, Kurniawan menilai bahwa hal tersebut dapat mencoreng nama baik kampus. 

“Saya sudah sampaikan kepada dangton dan aparat keamanan lainnya pada saat itu, jangan sampai ada tindak kekerasan dan kerusuhan saat bapak wakil presiden datang ke kampus kita. Karena ini dapat mencoreng nama baik kampus,” kata Kurniawan. 

Selain menyesali adanya tindak kekerasan oknum aparat keamanan kampus terhadap mahasiswa, Kurniawan menegaskan apabila terdapat temuan dari Polda terkait kasus tersebut, pihak rektorat Unram akan menindak tegas kasus tersebut hingga tuntas dan akan meminta kepada pihak pusat untuk memberikan sanksi terhadap perilaku  WR IV yang memprovokasi satpam dan akan memecat oknum satpam yang melakukan tindak kekerasan terhadap mahasiswa.

“Apabila terdapat temuan dari Polda bahwa hal tersebut dapat dibuktikan berdasarkan faktanya, saya akan tuntut tegas dan memecat oknum yang melakukan kekerasan, sehingga mahasiswa merasa tidak dirugikan. Dan jika benar pak WR IV dinilai melakukan provokasi kepada pihak keamanan, kami dari rektorat nanti akan melaporkan kasus ini ke pusat untuk ditindak lanjuti,” tegas Kurniawan. (adi) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar