Kuda hitam dengan plana renda
Meringkik lantang dari ujung barat daya
Suara kakinya seperti tepukan riuh para
penyambung raga dalam pergelutan
Tampak lelaki perkasa dengan keris yang
terselempang didada kirinya
Lalu melompat pasrah dari punggung kuda yang
ditungganginya
Matanya berkabut,
Mendung dalam tatapan misterius yang nanar.
Lalu ia lantangkan resahnya padaku,
"Akulah bangsawan yang direnggut takdirku
oleh budaya,
Terserang
segala rasa,
Tak terpupuk tak terasa...
Ku pangku angin, ku timang hujan
Semua sungguh sia-sia!"
Aku pun membalas resahnya
"Melanggar adat berarti terbuang!
Melepaskan budaya adalah pembangkang!
"Akulah jajar karang dari kasta yang
terbuang".
Pulang lah ke pangkuan ibu mu, cinta ini terlarang!"
Dan biarkan puing-puing luka menjadi fosil di
liang lahat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar