Pamflet: KPRM Fisip |
Mataram, Pena Kampus -
Terpilihnya Ketua dan Sekretaris Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Tiga Prodi
(Prodi Ilmu Komunikasi, Hubungan Internasional, dan Sosiologi) di bawah Rektor
Universitas Mataram (Unram) memantik perdebatan di kalangan mahasiswa Unram.
Genderang perang
perebutan posisi ketua dan sekretaris BEM di lingkungan civitas akademika Unram
baru saja dimulai, namun ketua dan sekretaris BEM Prodi di bawah rektor sudah
terpilih. Kenyataan ini sontak menjadi perhatian segenap mahasiswa Unram.
Polemik itu muncul imbas dari tersebarnya pamflet kemenangan pasangan calon
(paslon) atas nama Sulaiman Perawira Sasakadi dan Arshi Jaya Linggar Jati sebagai
Ketua dan Sekretaris BEM Prodi di bawah rektor. pamflet kemenangan ini pertama
kali dirilis melalui akun instagram Komisi Pemilihan Raya Mahasiswa (KPRM)
Fisip @kprm_fisip pada hari Kamis, (19/11/20).
"Selamat atas
terpilihnya Sulaiman Perawira Sasakadi dan Arshi Jaya Linggar Jati Sebagai
Ketua dan Sekretaris Badan Eksekutif Mahasiswa Program Studi di Bawah Rektor
Universitas Mataram 2021," tulis akun instagram @kprm_fisip.
Minimnya akses
informasi terkait pemilihan ketua dan sekretaris BEM Prodi ini membuat
legitimasi dari proses pemilihan tentu dipertanyakan. Irwan, selaku ketua BEM
Unram mengatakan bahwa dia baru mengetahui informasi setelah tersebar berita
kemenangan di publik. "Setelah dapat informasi, saya langsung cross check
ke WR 3, dari segi aturan tidak ada SK yang mengatur BEM Prodi di bawah
rektor," ujar mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis itu.
Irwan menambahkan bahwa
proses yang dijalankan di Fisip ini perlu dikritisi dan jelas cacat prosedural.
"Prosesnya yang kita kritisi, dan pasti cacat prosedural. Ini mencederai
demokrasi karena prosesnya tertutup, banyak orang yang tidak tahu, tapi tiba-tiba ada pamflet terpilih," sentil Presma Unram itu (20/11).
Ia juga menitipkan
pesan kepada segenap mahasiswa Unram baik penyelenggara maupun peserta pemira
bahwa proses demokrasi itu harus dijalankan dengan semaksimal mungkin.
"Proses demokrasi itu harus dinikmati oleh kita semua, transparan, dan
harapan saya agar semua mahasiswa terlibat aktif mengawal agar pemira ini tidak
dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu," tegas Irwan.
Di lain sisi, ketua BEM
Prodi terpilih Sulaiman Perawira Sasakadi menegaskan bahwa terpilihnya dia
sebagai Ketua BEM ini sudah sesuai dengan mekanisme yang berlaku. "Semua
tahapan dan mekanisme sudah saya jalankan, secara administratif saya
lolos," ujar mahasiswa yang kerap disapa Adi itu.
Adi menambahkan bahwa
terpilihnya dia sebagai ketua BEM Fisip Prodi dipertegas dengan mandat yang
telah diberikan kepada dirinya oleh tiga Program Studi (Prodi) yaitu Prodi
Hubungan Internasional, Prodi Ilmu Komunikasi, dan Prodi Sosiologi. "Saya
dapat mandat dari tiga prodi untuk mengakomodasi terbentuknya BEM Prodi ini.
Ini kan bagian dari kegelisahan kita bersama," jelas mahasiswa prodi ilmu
komunikasi itu.
Ketika disinggung
masalah cacatnya prosedur terpilihnya dia sebagai ketua BEM Prodi, Adi
mengatakan siap mempertanggungjawabkan apapun yang menjadi konsekuensi dari apa
yang telah dia lakukan. "Kita kan hidup di negara hukum, saya akan
mempertanggungjawabkan itu. Saya bisa jelaskan dan saya paham aturan kok,"
tutur Adi kepada Pena Kampus.
Selain itu, Fauji
selaku ketua Bawasra Unram mengatakan tidak tahu-menahu dan kaget ketika
mendengar informasi itu. "Saya juga kaget mendengar informasi itu, kami
langsung menggali informasi," ujar ketua Bawasra Unram 2020.
Ketua KPRM Universitas
Mataram juga sempat dihubungi oleh Pena Kampus. Namun, sampai berita ini
diturunkan, KPRM Universitas Mataram belum memberikan komentar terkait polemik
tersebut. (hel)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar