Transaksi Jual Beli Tetap Berjalan di Masa Pandemi Covid-19 - LPM Pena Kampus

Goresan Penamu Runtuhkan Tirani

Breaking

Jumat, 13 November 2020

Transaksi Jual Beli Tetap Berjalan di Masa Pandemi Covid-19

Berita ini merupakan hasil karya para anggota magang LPM Pena Kampus angkatan XXI 2020. Spesial "Latihan Jurnalistik" (Lanjut) ini merupakan wadah eksistensi penyemangat para calon pena-pena baru FKIP Unram. 

Selamat Membaca!



(Kegiatan jual beli antara pedagang sayur dengan konsumen, Pengembur, Lombok Tengah)


Pengembur, Pena Kampus - Kegiatan jual beli tetap berlangsung bagi para pedagang di Desa Pengembur, Lombok Tengah. Mereka tetap melakukan transaksi jual beli meski dalam keadaan pandemi Covid-19. Sabtu (24/10)


Kepala Seksi Kesejahteraan Desa Pengembur, Lalu Rosidi mengatakan bahwa tingkat kesejahteraan masyarakat yang berprofesi sebagai pedagang berada pada tingkat aman. Mereka masih bisa melaksanakan kegiatan profesi mereka seperti biasanya. “Untuk masyarakat yang profesinya sebagai pedagang, saya lihat masih biasa-biasa saja, maksudnya masih tetap buka. Untuk pendapatannya kami kurang tahu karena itu masing-masing yang tahu adalah pemilik usaha tersebut,” katanya saat diwawancara melalui WhatsApp.


Sri Ulyati, selaku karyawan salah satu toko yang berada di depan pasar Pengembur mengatakan, keadaan perdagangan yang digeluti tidak mendapatkan pengaruh yang terlalu besar dari dampak Covid-19. Omzet yang didapatkan tetap normal meskipun dalam keadaan Covid-19 di Desa Pengembur dan tidak terlalu dipikirkan oleh masyarakat di sana. Sehingga hal tersebut membuat kegiatan jual beli bisa berjalan lancar tanpa ada hambatan permasalahan pandemi.


Selain itu, para konsumen yang berkunjung ke sana tidak ada batasan, bisa datang kapan saja. Namun, waktu yang signifikan biasanya di sore hari sehingga pada waktu tersebut keadaan toko terbilang cukup ramai. “Sebenarnya untuk pendapatan tidak terlalu berpengaruh, tetap lancar dan biasanya pendapatan kami sama saja seperti masa sebelum pandemi, sekitar Rp5.000.000,00 per hari, dan biasanya pengunjung banyak datang di sore hari, sehingga toko biasanya ramai di jam- jam sore seperti itu.” Sabtu (24/10).


Pedagang sayur-sayuran di pinggir jalan, Inaq (Ibu) Ahmad menjelaskan bahwa pendapatannya sama saja dengan waktu sebelum pandemi. Meskipun terjadi kenaikan beberapa jenis barang, seperti makanan dan bahan pokok lainnya. “Pembeli biasa saja, tetap ada meski tidak terlalu ramai, ya selalu ada.”


Inaq (Ibu) Sadli selaku konsumen mengungkapkan bahwa saat ini banyak barang yang harganya semakin tinggi. “Yang dulunya tempe bisa kita dapatkan 8 sampai 9 bungkus dengan harga Rp10.000,00 namun sekarang tempe kita dapatkan hanya 6 atau 7 bungkus saja dengan harga tersebut.”(MAE/MIA)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar