Memoar - LPM Pena Kampus

Goresan Penamu Runtuhkan Tirani

Breaking

Sabtu, 06 Februari 2021

Memoar



Oleh: Maesri Latipah (Anggota LPM Pena Kampus)

 

Terbesit indah pada ingatan masa lalu

Tentang sebuah mimpi yang pernah terbentang

Sangat jauh, di terka bersama bayang

Roda-roda yang bertaut, kini terasa semakin dekat

Tawa yang kian pecah, merangkul semakin erat

Raga yang pantang bertolak, melesat hingga jauh disana

Tak kenal batu yang menghadang

Tak peduli duri yang memenjara

Putaran-putaran ingatan kini menjadi lekat

 

Rintik bulir bening yang di pandangnya

Seonggok rupa yang berdiri disana

Tengah bergumam tanpa nada; sangat merdu

Bisikannya pada hujan, tak di dengar binatang pun

Bahkan pohon yang tegak di depan, hanya ikut memandang

Sunggingan yang tak nampak, isyarat harap bersama pasak

Goresan kali ini bukanlah luka, namun dunia baru yang sangat nyata

 

Tubuh tegak yang berdiri disana

Tak pandang basah kuyup, kedinginan

Tak lupa pula dengan tujuan

Rindu yang terus saja terbentang

Cita yang masih saja menggenang

Saksi bahwa masih ada tujuan yang harus di bayar

 

Sapuan angin yang terus saja datang, menampar sangat keras

Tubuh mungil itu terus saja berdiri

Termangu, terpaku pada alam beku

Bersama hujan yang terus menyiram taman

Tempat duduk yang terus terguyur perlahan

Tak berkedip mata itu memandang, sangat tajam

Kedepan, jauh disana bangunan mewah terpampang

Sangat jelas, jelas sekali jejak kaki itu mengikuti

Berlari pun tak sampai, namun kerasnya kilat terus di gapai

 

Tak lain, disana ada harap yang masih tertanam

Bersama sepucuk surat yang tertulis tinta hitam

Di atas balkon, dikelilingi pohon rindang

Seraya memejam perlahan

Impian itu pun kenyataan

 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar