Sumber: Pinterest
Oleh: Nun Us Atun Aini
Anggota LPM Pena Kampus
Air mata menggenang di pelupuk mata,
mulai turun melewati pipi,
warna malam yang gelap bertemankan sepi, menjadi panggung.
dia bercerita tentang usia yang sudah banyak terbuang, berbicara tentang mati yang datang kapan saja, memberi petuah-petuah tentang apa yang harus dilakukan walaupun mati belum menghampiri...
lantas aku harus apa, yang bisa kulakukan hanya menangis.
aku berpikir... jika dia tak ada, jadi apa aku? apakah aku akan jadi orang besar tanpa sosok ibu? apa aku akan mengejar gelar tanpa tuntunannya? apakah aku akan berusaha belajar penuh?
jawabannya tentu tidak, aku tak pernah mandiri, dan akan senantiasa menjadi manja tanpa tujuan asal dia tetap disampingku.
aku masih anak kecil yang ingin mendekap ibu seerat mungkin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar