Kegaptekkan Mahasiswa dalam Menggunakan Vending Machine - LPM Pena Kampus

Goresan Penamu Runtuhkan Tirani

Breaking

Kamis, 13 Oktober 2022

Kegaptekkan Mahasiswa dalam Menggunakan Vending Machine

Berita ini merupakan hasil karya para anggota magang LPM Pena Kampus angkatan XXIII 2022. Berita spesial Latihan Jurnalistik Terpadu (Lanjut) ini merupakan wadah eksistensi penyemangat para anggota magang LPM Pena Kampus FKIP Unram.

Selamat membaca!

Sumber: Tim Pena Kampus

Mataram, Pena Kampus - akibat kurang membaca mahasiswa menganggap uang kembalian mereka ditelan oleh vending machine yang ada di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Mataram (Unram), mahasiswa sampai mengaku kapok berbelanja. (13/10/22)

 

Vending machine yang menjual berbagai jenis minuman di aula gedung B FKIP Unram mendapat banyak lirikan dari mahasiswa. Mekanisme penggunaannya pun terbilang sederhana yang tertempel di sisi kanan mesin. Dijelaskan bahwa petunjuk pembelian, masukkan uang kertas ke dalam mesin hanya menerima uang kertas Rp1.000, Rp2.000, Rp5.000, Rp10.000, Rp20.000, Rp50.000. Kemudian, menekan nomor minuman, mesin akan secara otomatis mengeluarkan minuman yang diinginkan.

 

Beberapa mahasiswa yang membeli minuman di vending machine mengeluhkan uang kembalian mereka yang tidak bisa keluar. Salah satunya mahasiswa inisial RF mengaku jera membeli minuman di mesin tersebut. RF menerangkan total uang yang dimasukkan ke dalam vending machine sebesar Rp6.000. RF membeli minuman seharga Rp5.000, uangnya tersisa Rp1.000 namun tidak keluar, karena mekanisme penggunaan vending machine harus menggunakan uang pas, “saya menunggu kembalian saya,  tapi tidak keluar-keluar kapok saya belanja,” jelas mahasiswa Program Studi (prodi) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (Bastrindo) (27/9).

 

Senada dengan mahasiswa bernama Sundus juga menjelaskan bahwa ia mengaku jera berbelanja di vending machine, “saya kapok belanja di mesin ini, uang saya tertelan meskipun jumlahnya Rp1.000 rupiah tapi sangat lumayan menurut saya” ucapnya saat diwawancara oleh tim Pena Kampus, pada Jum’at (23/09).

 

Syukron Hamdani selaku pengelola vending machine menanggapi keluhan dari mahasiswa  terkait kejadian uang kembalian yang tidak bisa keluar, “sebenarnya mahasiswa saja yang kurang membaca,” terang pihak pengelola (23/9). Syukron juga menjelaskan terkait uang kembalian yang memang tidak bisa keluar, apabila sudah memasukkan uang tidak bisa kembali lagi, karena memang begitu sistem vending mechine.

 

 Dari pernyataan kedua narasumber, tim mencoba membeli minuman di vending machine. Tim memasukkan uang senilai Rp6.000 kemudian mengambil minuman seharga Rp4.000, sisa uang dalam mesin Rp2000. Jika diperhatikan nominal kembalian sudah tertera di layar kecil pada mesin tersebut.  Kemudian kami memasukkan lagi uang tambahan Rp2.000 dan menekan nomor minuman seharga Rp4.000. Minuman yang tim beli untuk kedua kalinya berhasil keluar.

(Ida, Adi, Dwi, Evi, Rin)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar