Mataram, Pena Kampus- Ikatan Alumni (IKA) Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia (Bastrindo) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Mataram (Unram) menyelenggarakan acara Bedah Buku "Peran Skenario Film Pada Karya Film Berkualitas" karya Adi Pranajaya pada Rabu, 31 Oktober 2023 di Aula Gedung D FKIP Unram.
Dalam kesempatan ini, narasumber pertama Adi Pranajaya sekaligus penulis buku menyebutkan bahwa pentingnya skenario pada sebuah film, "tidak ada film yang hebat. Film yang berkualitas lahir hanya karena ada sutradara hebat, tim kerja, tata artistik yang hebat. Semua kehebatan itu harus diawali dengan ide cerita atau skenario yang bagus." Tuturnya.
Berbeda dengan narasumber pertama, Prof. H. Nuradi selaku narasumber kedua menerangkan tentang film merupakan karya seni yang kompleks, ia juga mengatakan bahwa sastra merupakan refleksi dari kehidupan, "Sastra tidak pernah berasal dari kekosongan, imajinasi mungkin sebagian besar adalah khayalan, namun inspirasi dari imajinasi itu sendiri adalah refleksi dari kehidupan." Paparnya.
Tidak berhenti sampai disana, Gilang selaku staf kantor bahasa dalam kesempatan ini menyampaikan kritiknya mengenai film adaptasi novel yang kerap kali tidak sesuai dengan ekspektasi, "contoh saja film Bumi Manusia, hanya berfokus pada asmara Mingke dan Annelis, padahal dalam novel juga menceritakan kentalnya adat Jawa." Terang Gilang.
Menanggapi hal tersebut, Adi Pranajaya menambahkan bahwa film dibagi menjadi dua yakni festival dan komersial, perbedaan adegan film, pemeran film, dan alur film dari naskah aslinya bisa saja dipengaruhi oleh pengaruh kapitalis. Ia juga menjelaskan bahwa dalam film, pesan dan makna tidak harus disampaikan dengan dialog dari pemeran melainkan bisa dengan keadaan visual dan properti-properti yang terlihat. "Misalnya ada sebuah pisau di dapur, pada film tidak mesti pemeran mendialogkan itu, pesan tersampaikan dengan apa yang dilihat penonton." Jelasnya.
Acara bedah buku yang menghadirkan tiga narasumber tersebut bertujuan untuk menginspirasi mahasiswa yang tertarik pada dunia seni khususnya dunia perfilman, juga sebagai bahan diskusi yang bagus khususnya untuk mahasiswa jurusan Bastrindo. Hasyim Asyhari, selaku ketua IKA Bastrindo menyampaikan bahwa tradisi ilmiah seperti ini harus dibudayakan dan dikembangkan melalui tradisi bedah buku. "Karena kampus tempat kita mempertengkarkan pikiran, tradisi ilmiah itu harus lebih dibudayakan, harus dikembangkan melalui tradisi bedah-bedah buku." Ungkap Hasyim. (Ida)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar