Mataram, Pena Kampus - Aliansi Rakyat Nusa Tenggara Barat (NTB) menggugat, melakukan aksi mimbar rakyat mengkritik bentuk kebijakan pemerintahan Jokowi menuju akhir jabatannya dengan membawa tuntutan nasional dan regional. (10/02/24)
Adanya fenomena pergerakan dari civitas akademik di luar NTB
menjadi latar belakang aksi ini dengan mengusung tema Selamatkan Demokrasi,
Turunkan Rezim Jokowi. Hal tersebut sejalan dengan tanggapan Tera selaku ketua
umum Forum Mahasiswa Nasional (FMN), "melihat fenomena hampir seluruh
civitas akademik yang menyatakan sikap, kemudian sudah sedikit melek terkait
situasi demokrasi," tuturnya saat aksi berlangsung pada Jum'at (09/02/24).
Tera juga menambahkan bahwa dalam aksi di simpang 4 Islamic
Center ini menyoroti kebijakan Jokowi sebelum masa jabatannya selesai,
serta amanat terhadap pemerintahan selanjutnya sesuai dengan poin tuntutan yang
bersifat nasional dan regional. "Berbicara soal kebijakan hari ini
siapapun nantinya akan jadi presiden yaa kita percayakan, tetapi dia juga harus
mencabut kebijakan strategis di era jokowi," tambahnya.
(Sumber foto: Tim Liputan Pena Kampus)
Tidak hanya dari kalangan Mahasiswa, poin tuntutan dalam
aksi juga menyita perhatian Dodi salah satu masyarakat yang ikut dalam aksi,
menyatakan bahwa presiden seharusnya bersikap netral dan tidak menggunakan
kekuasaannya dalam mewujudkan pemilu yang jujur, bebas dan adil. "Poin
tuntutan ini memang begitu menggelikan yang saya rasa, karena keterlibatan
peresiden RI diakhir masa periodenya menggunakan segala macam kekuatan dan
kekuasaannya," ujarnya (09/02/24).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar