(Sumber: cinema xxi)
Judul :Exhuma/Pamyo
Jenis Film :Thriller, Horor
Sutradara :Jang Jae-Hyun
Penulis :Jang Jae-Hyun
Produksi :Showbox
Pemain :Choi Min-Sik, Yu Hae-Jin, Kim Go-Eun, dan Lee Do-Hyun
Film dengan genre thriller-horor ini menggemparkan perbioskopan Indonesia dengan posisinya sebagai film terlaris dengan 700 ribu penonton setelah 10 hari penayangan, menjadikannya film nomor satu Korean Film of all-Time di Indonesia menggeser film Parasite (2019). Hingga hari ini, berdasarkan cuitan akun X Feat Pictures selaku distributor, menyatakan Exhuma telah meraih 1.1 juta penonton sejak penayangannya pada 28 Februari 2024 di Bioskop seluruh Indonesia.
Selain mendapatkan reaksi positif dari penonton Indonesia, dilansir dari laman CNN Indonesia (29/02) hanya dalam tiga hari, Exhuma berhasil mendapatkan 1 juta penonton dalam penayangan perdananya di Festival Film Internasional Berlin ke-74 pada (16/02). Kemudian ditayangkan di Korea sendiri pada (26/02) hingga hari ini berdasarkan Soompi.com telah meraih 8 juta penonton, menjadikannya film horor okultisme Korea pertama dalam sejarah box office yang berhasil mematahkan rekor film 12.12: The Day (2023) dengan pendapatan box office terbesar di Korea.
Film asal Korea Selatan ini merupakan film yang menceritakan tentang perjalanan seorang ‘무당, mudang’ atau dukun bernama Hwa-Rim (Kim Go-Eun) dan muridnya Bong-Gil (Lee Do-Hyun) saat membantu sebuah keluarga bermarga Park yang tinggal di Los Angeles. Mereka ditugaskan menyelamatkan seorang Bayi yang diduga mengalami gangguan supranatural sejak hari kelahirannya.
Saat melaksanakan tugasnnya, Hwa-Rim merasakan adanya keterkaitan antara Bayi keluarga Park dengan nenek moyang mereka yang Hwa-Rim sebut sebagai ‘Panggilan Kuburan’. Hal ini membuat kedua dukun tersebut meminta bantuan dua ahli Feng shui bernama Sang-Deok (Choi Min-Sik) dan Gravedigger ‘penggali kubur’ bernama Yeong-Geun (Yoo Hae-jin).
Yeong-Geun, Bong-Gil, Sang-Deok saat proses penggalian kuburan (Sumber: kstar.kbs)
Celakanya, Sang-Deok menyadari bahwa kuburan tersebut berada di tanah terkutuk yang berbahaya bagi siapapun yang menggalinya. Namun, keempat ahli tersebut tetap menggali sembari melakukan serangkaian ritual melalui harapan menangkal bahaya keluar. Tanpa mereka sadari, mereka telah menggali sesuatu yang jahat dan membangunkan kejahatan yang dikubur selama ratusan tahun lamanya.
Dukun Hwa-rim melakukan ritual penenangan terhadap roh saat penggalian (sumber: kstar.kbs)
Film yang disutradarai oleh Jang Jae-Hyun ini tidak memberikan efek jumpscare yang bersifat ketakutan sementara kepada penonton. Sang sutradara sendiri ingin Exhuma memberikan kesan menegangkan dengan kisah misteri yang dialami oleh para tokoh di setiap plotnya. “Saya lebih menyukai adegan yang menimbulkan ketegangan dibandingkan adegan yang bertujuan menimbulkan ketakutan,” ungkap Jang Jae-Hyun dalam interviewnya dengan KBS (26/02/2024).
Sutradara terkemuka asal Indonesia Joko Anwar sendiri mengungkapkan kesannya terhadap penyutradaraan serta penokohan yang dianggapnya menjadikan Exhuma film horor yang cerdas. Mengusung teknik slowburn yang membangun atmosfer mencekam secara bertahap memberikan kesan “menakutkan sampai level pikiran”, pungkasnya dalam akun X pribadi pada (03/03).
“Jika ada harga untuk mengulang kesan pertama menonton film ini, saya akan membelinya”. Mungkin itu kata-kata yang pas saat menyaksikan film dengan durasi 2 jam 14 menit ini. Penonton akan merasakan film horror dengan rasa cemas yang terkesan dilatih dengan penyajian anti klimaks pada satu jam pertama, membuat anda mewanti-wanti apa yang akan terjadi. Sampai pada plot berkelanjutan dengan ketegangan menjadi-jadi yang dialami oleh para pemain, menjadi keunggulan film ini.
Peran Kim Go-Eun akan membuat penonton takjub dengan aksinya dalam salah satu ritual penggalian kubur sebagai dukun Hwa-rim. Bersanding dengan pelafalan mantra yang dilakukan Bong-Gil (Lee Do-Hyun) membawa atmosfier bioskop yang angker. Tidak lupa peran Yeong-Geun (Yoo Hae-jin) yang akan membawa anda ikut sesak dengan raut serta dialog cemasnya, saat Sand-Deok (Choi Min-Sik) yang ternyata membawa peran paling penting terhadap klimaks pada bab akhir ‘Pasak Besi’.
Sayangnya, terdapat plot hole antara kasus keluarga Park dengan plot selanjutnya, menjadikan orang-orang yang terlibat dalam keberlanjutan cerita dipertanyakan keberadaannya, sehingga terkesan terburu-buru untuk selesai.
Film Exhuma tentunya akan membawa gebrakan pencapaian serta kesan lainnya dengan pemain, skenario, serta penyutradaraan yang akan kalian saksikan sendiri. Karena film ini sedang tayang mulai 28 Februari 2024 di Bioskop seluruh Indonesia. “Selamat menyaksikan dan kalau bisa, jangan lupa membawa ikan atau buah, misalnya seperti melon?”.
Penulis: Reni Astika (Anggota Aktif LPM Pena Kampus)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar