Lautan Rindu Tanpa Tuju
Oleh: Maesri Latipah (Anggota LPM Pena Kampus)
Sepercik cahaya kian meredup
Melambai sejenak sebelum kembali pada sang pawang
Bercerita tentang petualangan yang telah di arungi
Sirna…
Tiada lagi yang menampakkan wajahnya
Semesta tak pernah salah
Mengirim senja yang menawan indah
Aku membeku dalam keheningan
Bibirku kelu
Ku coba tangkap bayangan semu yang di tunggu
Menaiki gunung yang di penuhi salju
Mengarungi lautan yang di kelilingi batu
Riuh rendahnya hentakan kaki yang mengiringi
Derap langkah tergesa yang tak bertepi
Angin membawanya pergi
Ambiguku malam ini
Ruangan sepetak tempatku berteduh
Mengadukan segala gaduh
Tamparan angan melambung tinggi
Rindu-sendu meresonansi jiwa masa lalu
Menepuk punggungku hingga tersungkur
Sobekan kertas kenangan yang tak terukur
Wahai pemilik rindu
Remuk redam hatiku menunggu
Gelisah mengalir menginginkan temu
Ku coba menyibak jendela kamar
Berharap ada bayang yang datang
Merajut peluk tanpa aba
Nihil, semua hayalan tak selalu sama
Yang ada hanyalah mentari bersinar ceria
Membagi kisah pada dunia
Tentang indahnya kehidupan nyata
Menyambut rindu hanyalah pilu
Maka berhentilah untuk menunggu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar