Mataram, Pena Kampus – Program
Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) yang dimulai sejak 2021 mengundang perhatian
mahasiswa, pasalnya program ini memberi kesempatan bagi para mahasiswa untuk
mencoba pendidikan di luar kampus asal. Selain seleksinya tidak sulit, kuota
yang disediakan juga tidak tanggung-tanggung, ada 16.000 kuota. (15/11/22)
Program yang diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) ini bermitra dengan 194 perguruan tinggi yang tersebar di seluruh Indonesia. Termasuk Universitas Mataram (Unram).
Pada tahun kedua pelaksanaan PMM ini, Unram menerima 183 mahasiswa dari berbagai almamater. Angka tersebut menunjukkan tingginya minat mahasiswa untuk merasakan perkuliahan di kampus yang berada di pulau Lombok itu.
Ketertarikan
Beragam alasan yang dilontarkan oleh peserta PMM terkait mengapa mereka memilih Universitas Mataram sebagai kampus tujuan. Kebanyakan dari mereka mengungkapkan bahwa tertarik akan destinasi wisata pulau Lombok. Mengingat, Lombok merupakan salah satu pulau yang terkenal dengan keindahan destinasi wisatanya.
Salah satu peserta PMM berinisial TR mengungkapkan bahwa ia datang ke Unram bukan hanya untuk belajar, namun sekaligus liburan. “Tujuan awal saya itu hanya untuk seperti mau healing liburan begitu, tapi juga menambah wawasan baru,” ungkap mahasiswa Teknik Informatika tersebut.
Selain itu, mahasiswa inisial FH salah satu peserta PMM mengungkapkan hal yang sama, ketertarikannya akan destinasi wisata di Lombok seakan menepiskan tujuan utama program PMM ini. “Karena tempat wisatanya, Lombok kan terkenal dengan tempat wisatanya,” ujar mahasiswa Pendidikan Fisika semester 5 itu.
Pengalaman
Tahun ajaran semester genap 2022 kian berakhir, artinya masa perkuliahan peserta PMM di kampus tujuan tinggal sebentar. Mengingat kegiatan PMM dilakukan hanya satu semester. Tentunya selama menjalani program ini, berbagai pengalaman dirasakan oleh peserta PMM.
Dias Muhammad Hertawan salah satu mahasiswa PMM asal Universitas Lampung, ikut membagikan pengalamannya selama mengikuti pembelajaran di Unram. Dias menjelaskan bahwa Ia lebih menikmati hari-hari ketika berada di Lombok dan tidak terlalu mempermasalahkan kegiatan PMM.
“Walaupun ada keterlambatan pelaksanaan Modul Nusantara dan sebagainya tapi kesan memang mayoritas saya senang karena banyak hal yang bisa dieksplor di Lombok ini, dengan atau tanpa adanya kegiatan Modul Nusantara,” ujar mahasiswa Fakultas Hukum tersebut ketika diwawancarai tim pena kamus pada acara Unram Merdeka Fair 2022 (13/11).
Di sisi lain, hal berbeda diungkapkan oleh FH, Ia merasakan hal yang kurang baik selama di Unram. Ia mengaku mahasiswa Unram kurang berbaur dengan mahasiswa PMM. “Kalau untuk mahasiswanya mereka kurang untuk berbaur ke sekitar, entah karena kitanya yang kurang masuk ke mereka, terus kalau dosennya welcome,” pungkasnya.
Unram Merdeka Fair
Bukan hanya di dalam kelas, program PMM juga banyak menawarkan kegiatan di luar ruangan, tujuannya untuk menanamkan nilai-nilai kebhinekaan dan menjaga persatuan. Salah satunya melalui kegiatan Unram Merdeka Fair.
Unram Merdeka Fair 2022 merupakan salah satu kegiatan dalam Modul Nusantara yang digelar oleh Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Mataram, berkolaborasi dengan Mahasiswa Penggerak Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MP-MBKM) Unram.
Acara yang dilaksanakan pada Minggu, 13 November 2022 di Auditorium M.Yusuf Abubakar Unram tersebut berjalan dengan lancar. Berbagai kompetisi yang berkaitan dengan tradisi Sasak, Samawa, Mbojo (Sasambo) digelar antar mahasiswa peserta MBKM dengan mahasiswa PMM. Seperti yang dijelaskan oleh Aurelius Teluma selaku kordinator Program PMM Unram.
“Mata lomba yang berkaitan dengan tarian tradisional Sasambo dan lagu daerah Sasambo, ada masakan dan juga selain itu kegiatan-kegiatan mahasiswa MBKM, tapi selain itu juga kami melibatkan mahasiswa pertukaran mahasiswa,” jelasnya saat di wawancara oleh tim pena kampus di lokasi acara (13/11/2022).
Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi di Unram tersebut juga menerangkan bahwa acara Unram Merdeka Fair kali ini mengusung tema “Sinergi Generasi Milenial dalam Bingkai Budaya Sasambo.” Selain bertujuan untuk menggelar kompetisi, pagelaran acara ini juga bertujuan untuk membangun dialog budaya antar mahasiswa Sasambo dengan mahasiswa PMM.
“Supaya ada dialog budaya antara mahasiswa Sasambo dengan mahasiswa PMM yang dari berbagai latar belakang budaya,” tambahnya. (Hrl/Ren)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar