Fasilitas Ruang Kelas Tidak Tercukupi, Mahasiswa Mengeluh - LPM Pena Kampus

Goresan Penamu Runtuhkan Tirani

Breaking

Jumat, 27 Oktober 2023

Fasilitas Ruang Kelas Tidak Tercukupi, Mahasiswa Mengeluh

Berita ini merupakan hasil karya para anggota magang LPM Pena Kampus angkatan XXIV 2023. Berita spesial Latihan Jurnalistik Terpadu (Lanjut) ini merupakan wadah eksistensi penyemangat para anggota magang LPM Pena Kampus FKIP Unram.

Selamat membaca!


(Sumber : Pena Kampus)


Mataram, Pena Kampus- Kurangnya fasilitas kelas di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Mataram (Unram) menuai keluhan dari beberapa mahasiswa dan dinilai berdampak pada proses kegiatan perkuliahan. (21/09/23)


Lin mahasiswa semester 7 Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI)  mengungkapkan bahwa untuk saat ini fasilitas kelas di FKIP masih kurang sehingga sering terjadi penggabungan kelas dalam satu mata kuliah yang berdampak pada kurang optimalnya pembelajaran yang dilaksanakan selama perkuliahan, “Misalnya kelas A sama kelas C, kelas A mau pake ruangannya tapi sudah ditempati jadinya digabung.” Tegas Lin saat ditemui pada Kamis (21/09).


Sejalan dengan yang pernyataan Lin, salah satu mahasiswa prodi Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan akibat dari kurangnya ruang kelas  di FKIP  menyebabkan ia sering kali tidak mendapatkan jatah kelas untuk jam mata kuliahnya. “Akhirnya dipindahkan ke Gedung Kuliah Bersama (GKB), jadi kebanyakan matkul  ada  di GKB.” Jelasnya (01/10)


Jumlah Mahasiswa FKIP  Unram Terus Meningkat Setiap Tahun


Dilansir dari Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PDDIKTI) jumlah mahasiswa semester genap 2021 sebanyak 8.488 mahasiswa dan semester genap 2022 sebanyak 11.808 mahasiswa, dengan fasilitas kelas sebanyak 38 ruangan di kampus 1 FKIP.


Jika mengacu pada Surat Edaran BAN PT Nomor 1041/BANPT/LL/2020 mengenai aturan rasio mahasiswa dan dosen dalam satu kelas yakni 1:45. FKIP masih belum dapat memenuhi kebutuhan ruang kelas secara optimal. Pasalnya, sering kali penggabungan kelas mengakibatkan tidak diterapkannya standar rasio mahasiswa dalam satu kelas karena berisi 50 mahasiswa bahkan lebih.


Tanggapan Birokrasi Kampus


Menanggapi keluhan dari mahasiswa, Dr. Muh. Makhrus selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni mengatakan bahwa masalah terkait kekurangan fasilitas kelas seharusnya tidak terjadi, karena sudah mempertimbangkan rasio mahasiswa dan fasilitas kelas yang tersedia, “Untuk masalah penggabungan kelas bisa terjadi karena dosen mungkin memiliki kegiatan lain yang mendesak.” Jelasnya.


Terkait dengan hal tersebut, menurut Dr. Saharuddin selaku Kepala Prodi (Kaprodi) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia menjelaskan bahwa permasalahan tersebut tidak hanya dilihat dari ketersediaan fasilitas yang kurang memadai tetapi perlu dilihat dari sisi lain juga misalnya jadwal dosen yang padat, karena selain kurangnya fasilitas FKIP juga kekurangan dosen pada mata kuliah dasar salah satunya dosen Pendidikan Bahasa dan sastra Indonesia.


Selain itu, Dr. Saharuddin juga memberikan masukan dan saran agar menggunakan pembelajaran daring untuk mata kuliah yang tidak berbasis projek, “pihak pimpinan Dekan maupun Rektorat juga harus melihat dan mengukur rasio antara mahasiswa yang masuk dan yang lulus.” Terangnya. (Iin, Aln)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar